Belajar Hidup dari Ajaran Semar

Ketika kita membaca judul di atas, mungkin sebagian orang tidak mengetahui apa arti atau apa itu kata dari "Semar". Maka dari itu, mari kita bahas! Namun, kita akan membahas dari sikap ajaran "semar". Sebelum membahas tentang "Semar", saya ingin bertanya kepada teman-teman pembaca. Apa pernah menonton pertunjukan wayang di daerah kalian? Jika ya, tepat sekali kita sedang berbicara mengenai salah satu dari karakter wayang yaitu "Semar". 

Dalam menonton sesuatu kita harus mengambil sisi baiknya yang bisa saja akan terjadi pada kita di kemudian hari. Di setiap pementasan wayang, Semar selalu menyampaikan kata-kata bijaknya yang sifatnya lebih umum.  Sehingga kata-kata bijak Semar masih relevan dengan siapapun dan kapanpun. Di sini kita bisa mengambil salah satu yang sikap yang dimiliki oleh semar, yaitu sikap ojo muleh.

Ojo muleh ini artinya tidak pilih-pilih. Entah itu pekerjaan besar ataupun pekerjaan kecil. Dan bisa sekali diterapkan dalam hidup kita yang sekarang ini, dimana patokan nilai seseorang itu dinilai dari jabatan. Zaman sekarang ini, jabatan itu seolah-olah sebagai patokan  keberhasilan diri seseorang. Maka, sekarang ini pula banyak orang yang memilih pekerjaan yang memang kita pakai standar agar dipandang tidak sebelah mata. Namun, dalam ajaran yang disampaikan oleh semar ini memang bisa diterapkan karena apapun pekerjaan yang saat ini kita dapatkan agar kita syukuri dan semua dilakukan dengan sepenuh hati. Kita juga harus melakukan dengan sikap profesional atau totalitas pekerjaan yang sedang kita jalani. 

Dalam ajaran semar ini pun terkadang mengingatkan kita ketika mendapatkan gaji atau upah yang kecil, agar tetap bersyukur dan terus kuat dalam berdoa. tidak lupa lakukan yang terbaik untuk pekerjaan saat ini agar terus bisa belajar menjadi yang terbaik dikemudian hari.