Situs penjualan online atau sering kita sebut dengan online shop saat ini semakin marak. Dimana sebelumnya online shop lebih banyak dilakukan oleh kaum milenials, namun saat ini para ibu rumah tangga maupun bapak-bapak menggunakannya. Hal ini terjadi karena selama masa pandemi ini diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB. Maka dari itu, banyak dari para konsumen (pembeli) beralih menjadi belanja melalui online shop.
Pun dengan para pelaku usaha, Â banyak dari para produsen (penjual) yang tidak hanya menjual secara langsung saja, namun juga menjual melalui online shop. Ditambah semenjak masa pandemi banyak usaha yang harus gulung tikar, hal ini membuat para pemilik usaha memutar otak untuk mencari cara agar usahanya tetap berjalan. Â Banyak dari mereka selaku produsen "berpindah" tempat jualan. Berpindah ini dalam artian yang biasanya semua usaha dilakukan secara langsung bertatap muka dengan konsumen, menjadi melalui platform online seperti instagram, Facebook, Twitter dan E-commerce lainnya.
Semenjak pandemi Covid-19 ini, tercatat adanya peningkatan baik dari segi penjual maupun pembeli pada online shop ini. Â Berdasarkan data yang diberikan dari Bank Indonesia, bahwa transaksi jual-beli online mengalami kenaikan sebesar 26% pada pandemi Covid-19 ini. Hal ini sangat berpengaruh dalam membantu perekonomian masyarakat yang tadinya melemah perlahan bisa pulih kembali secara bertahap.
Selain itu, banyak juga keuntungan yang diberikan dari platform online shop ini, seperti menawarkan diskon, adanya feedback, buy1 get 1 dan masih banyak lagi. Sadar akan semakin banyaknya saingan maka banyak cara-cara yang dilakukan para pelaku produsen ini  untuk menarik minat pembeli.  Hal ini bertujuan agar usaha yang mereka jalani mampu bersaing dipasaran online.
