TikTok sebagai platform video pendek yang sebelumnya banyak digunakan dikalangan remaja, kini telah banyak digunakan oleh orang dewasa sejak virus corona mewabah dan akses keluar rumah mulai dibatasi, banyak orang yang bekerja dari rumah, dan mengakses TikTok sebagai salah satu media hiburan mereka. Pengguna TikTok biasanya memposting video pendek yang tidak lebih dari 60 detik, bahkan seringkali hanya 15 detik. Pengguna sering memamerkan ketrampilan menari disisipi musik, ada juga yang membuat tutorial memasak ala rumahan dengan disisipi musik dan masih banyak beragam konten lainnya.
Tampaknya masa pandemi Covid-19 ini menggiring TikTok mencapai puncak kepopulerannya, Karena berdasarkan situs analitik SensorTower, TikTok yang dimiliki perusahaan teknologi asal Tiongkok yakni ByteDance melihat pertumbuhan jumlah unduhan pada bulan Maret 2020 lalu, jumlah download TikTok di platform Android atau Google Play Store saja telah menembus 1 miliar dalam skala global. Dari Japan Today, TikTok menjadi pusat perhatian karena orang-orang memiliki banyak waktu luang di rumah untuk menghindari penyebaran Covid-19.
Selama pandemi virus corona, penggunaan media sosial memang meningkat di seluruh dunia, tetapi TikTok memiliki momen sebelum pandemi dan lebih banyak perhatian pengguna daripada media sosial lain.
TikTok juga menggelontorkan dana sumbangan total 375 juta dollar AS (sekitar Rp 5,9 triliun) untuk memerangi pandemi Covid-19. Indonesia pun menjadi salah satu negara yang mendapatkan donasi tersebut. TikTok menyalurkan donasi Ro 100 Miliar kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk membantu penyediaan alat medis yang dibutuhkan tenaga kesehatan di Tanah Air.
Penulis : Helmilia Putri Adeli, Mahasiswa STISIP WIDURI
