Mohon tunggu...
Adelia TriEka
Adelia TriEka Mohon Tunggu... Freelancer - Pengelana

Amuk itu adalah Angkara dungu yang gemar memangsa hati

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Penawaran Hidup

13 Desember 2019   09:32 Diperbarui: 13 Desember 2019   18:36 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: KOMPAS.com/Thinkstock

"Aku Borjois! Seorang gadis kecil yang tidak pernah menipu orang selama hidupku!"

Namun tetap saja aku kalah. Jumlah uang yang kubawa terlalu banyak, bahkan untuk memahami bahasa kejujuran saja masih kalah oleh bukti-bukti. Masuk sel dan mulai dilucuti dengan kata-kata paling kejam seumur-umur hidup ini.

"Kalian sentuh tubuhku sekali lagi, maka iblis dalam darahku akan hadir, untuk membuat kalian menyesal telah melakukan kesalahan ini!"

"Hahaha ... Kau ini siapa? Hanya seorang gadis brutal di jalanan yang tidak tahu menghargai kebaikan kami, lucuti pakaiannya. Tenang nona jalanan! Setelah kami puas kau bebas."

"Bedebah busuk!" Mengucapkan Asma-asma Allah dan mencoba melepaskan diri dari perangkap para pejabat mesum. 

"Bismillahirrahmanirrahim, Allahuakbar, hiyattttt ...."

"Brukkk ...."

Kemudian datang kepala opsir dan melihat kondisi tubuhku dan menolong untuk menutup sebagian tubuh yang sudah terbuka.

"Ada apa ini?"

"Wanita ini sedang menawarkan tubuhnya karena kasus uang palsu siang ini, Pak!"

Kubaca namanya di alat pengenal. Beni Panjaitan, akan kurapihkan kenangan ini bersamaku di balik helai demi helai lebaran uang yang telah kuterima hari ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun