Mohon tunggu...
Adelia TriEka
Adelia TriEka Mohon Tunggu... Freelancer - Pengelana

Amuk itu adalah Angkara dungu yang gemar memangsa hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pecah Semakin Dalam

26 April 2019   07:13 Diperbarui: 26 April 2019   07:23 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Karya Ubus

Di ruang waktu, silih berganti datang dan pergi. Menggagalkan dan ditinggalkan, pada akhirnya hanya menyebutkan sebuah kehilangan.

Tahukah kau denyar ini memukulku diam-diam? Mengamit kembali ke dalam gelap. Meraba tiap ketukan nada dasar dan tuntas oleh sajak-sajak yang kembali kutidurkan begitu manis, manis sekali, bahkan sejak alamat hati ini, kukenali dengan baik sekali, arusnya bergerak di antara urat-urat dalam nadi dan pecah keseluruhannya, meretaskan air mata.

Sesungguhnya benak ini masih terjebak dalam sumbat tentang kehidupan. Apakah ada salah satu cahaya berjatuhan di antara kepingan poin-poin hidupku? Ataukah ini hanya gurauan peremajaan singkat sebuah deklamasi. Entahlah! Memikirkannya membuat amnesia bekerja tiba-tiba.

Sementara hujan masih begitu sibuk, meneterjemahkan waktu yang terlalu lama hadir, lalu pecah saat rintiknya berjatuhan di kaki bumi, sedangkan jejak lumpur di ujung tumit belum juga mengering. Saat kuintip rumahmu, berulangkali, kemudian bertanya kepada kesibukan jalan darah, "adakah aku dalam raga itu?" Wahai jiwa! Sunyi ini tak memiliki lagi sebuah beranda pelangi. Di mana warnanya seelok ketika wajahku adalah binaran waktu....

Ini siluet-siluet yang pecah di kepalaku. Jauh sebelum kata sepakat datang berbagi kesederhanaan.

Jakarta, 26 April 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun