Mohon tunggu...
Adelia TriEka
Adelia TriEka Mohon Tunggu... Freelancer - Pengelana

Amuk itu adalah Angkara dungu yang gemar memangsa hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Riwayat Jejak Petualang

7 Desember 2018   12:55 Diperbarui: 7 Desember 2018   13:51 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

saat gigilnya merasuk

bersama kuncup puisi mati.

Dan esoknya, beredisi

di saksikan oleh banyak penghuni taman kebodohan

atau lapak-lapak karam sisi jalan

dan tersadarlah kemudian

bahwa tubuhnya telanjang

kemudian berkata, "aku kalah perang."

Sedangkan ponsel sudah menjadi abu

bersama pedagang jalanan.

Aku tersedak racun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun