Mohon tunggu...
Adela Fortunada
Adela Fortunada Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

just a human being and fulltime learner. mainly loves bussiness and marketing things.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Tantangan Keluarga dalam Menghadapi Transformasi Digital di Bidang Pendidikan, Komunikasi, dan E-Commerce , Lantas Bagaimana Manajemen Sumberdaya Berperan ?

23 Mei 2022   11:31 Diperbarui: 23 Mei 2022   12:24 899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Transformasi digital didefinisikan sebagai penggunaan teknologi digital yang secara radikal dapat meningkatkan dan mencapai kinerja serta tujuan perusahaan yang diharapkan (Royyana 2018). Transformasi digital mengacu pada proses dan strategi menggunakan teknologi digital yang secara drastis mengubah cara bisnis beroperasi dan melayani pelanggan. Hal ini telah menjadi suatu hal yang umum di era digitalisasi. Itu karena setiap organisasi, terlepas dari ukuran atau industrinya, semakin bergantung pada data dan teknologi untuk beroperasi lebih efisien dan memberikan nilai kepada pelanggan. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kominfo terus berupaya melakukan akselerasi transformasi digital, salah satunya dengan menyiapkan Roadmap Digital Indonesia 2021-2024 yang mencakup empat sektor strategis, yaitu infrastruktur, pemerintahan, ekonomi, dan masyarakat digital. Pemerintah Indonesia telah menyusun arah transformasi digital 2024 dimana pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia harus mencapai 3,17% sampai dengan 4,66%. 

Transformasi Digital di Era Pandemi COVID-19

Era pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia juga negara-negara lainnya membuat situasi ada pada ketidakpastian. Pada era pandemi ini, transformasi digital sangat berdampak pada sistem pendidikan, komunikasi, hingga model bisnis baru yaitu  e-commerce yang kerap digunakan. Sekolah dan pendidikan mengalami transformasi digital yang ekstensif untuk dapat memenuhi kebutuhan masa depan digital mereka (Putri et al. 2021). Bentuk adaptasi dari pandemi ini dalam ruang lingkup keluarga adalah adanya WFH (Work From Home) dan SFH (School From Home) yang artinya anggota keluarga dituntut mahir menggunakan teknologi untuk bekerja/sekolah secara online dari rumah.  

Hal ini membuat kualitas komunikasi di rumah menjadi berkurang karena kesibukan anggota keluarga masing-masing. Adapun e-commerce (perdagangan elektronik) saat pandemi covid-19 marak digunakan oleh sebagian kalangan. Kegiatan perdagangan e-commerce secara tidak disadari menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk dapat bertahan di masa pandemi Covid-19 dan dapat membuat masyarakat berpikir terbuka akan pentingnya teknologi dalam kehidupan ekonomi mereka (Kineta et al. 2020). 

Peran keluarga sangat dibutuhkan untuk menjaga mentalitas anggota keluarga satu sama lain pada era pandemi ini. Hal ini dapat mengacu dengan menjaga komunikasi antar anggota keluarga karena sebenarnya pandemi dapat menjadi kesempatan yang berharga bagi keluarga dalam meluangkan waktu bersama, membentuk quality time, dan membangun komunikasi yang efektif. Dengan syarat membatasi penggunaan gadget dan membangun komunikasi yang efektif. Menurut Wood (2019), komunikasi keluarga yang efektif dibangun atas ciri-ciri seperti perlakuan yang sama, akrab, terbuka, dan tidak membesarkan masalah.

Tantangan dalam Keluarga

Berdasarkan pernyataan responden, tantangan yang dialami oleh responden adalah berkaitan dengan Covid-19. Semua kegiatan yang awalnya bertatap muka secara langsung menjadi berubah ke pertemuan secara daring. Adapun menurut Maryam (2016) menyatakan bahwa keluarga sebagai unit terkecil dalam lingkup masyarakat yang memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap suatu kondisi. Dalam ruang lingkup keluarga terdapat sistem-sistem yang menyeluruh dalam menjalankan fungsi-fungsinya, karena keluarga merupakan satu kesatuan yang utuh yang akan menciptakan dinamisasi dalam berinteraksi, memberikan keputusan, dan pemecahan masalah. Maka dari itu berdasarkan info narasumber, keluarga berusaha untuk memecahkan masalah dan membiasakan diri bersama.

Dalam hal ini, pernyataan responden berkaitan dengan pandemi Covid-19. Sejak adanya wabah pandemi Covid-19 menjadikan laju perekonomian keluarga terputus. Sehingga mengharuskan para keluarga untuk menghasilkan inovasi-inovasi baru dan kreatif dan guna tetap melanjutkan perekonomian dalam keluarga khususnya untuk memenuhi kebutuhan hidup individu dan keluarga. Dan mental juga harus disiapkan dalam menghadapi tantangan ini. Karena jika kita lengah akan keadaan pandemi saat ini, kita tidak akan bisa berdiri sendiri dalam menghadapi tantangan yang terjadi.

Selain itu, untuk menghadapi tantangan dalam keluarga ini diperlukan komunikasi, hubungan yang baik, dan saling peduli serta perhatian antar sesama anggota keluarga. Keluarga dapat membantu satu sama lain dalam mengatasi suatu permasalahan dan dapat mengurangi tantangan di era transformasi. Hal ini disebabkan karena keluarga merupakan orang yang paling dekat pada kehidupan sehari-hari dan memiliki ikatan psikologis maupun fisik yang erat. 


Manajemen Sumberdaya Keluarga Berperan

Manajemen sumber daya keluarga adalah pemahaman tentang pengambilan keputusan individu dan keluarga terkait pengembangan dan alokasi sumber daya seperti waktu, uang, aset materi, energi, teman, tetangga, dan wilayah dalam rangka untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam hal ini, manajemen sumber daya dapat berperan bahwa dengan saling belajar satu sama lain dapat memudahkan individu atau keluarga bisa mencoba untuk memahami seseorang sehingga ikatan yang terhubung bisa menjadi lebih erat dan kokoh. Di samping itu, beradaptasi dengan baik juga merupakan salah satu solusi untuk menangani tantangan keluarga ini. Jika seseorang dapat beradaptasi dengan baik, hal itu akan memberikan keuntungan bagi dirinya sendiri sehingga bisa terjalin hubungan yang baik dan relasi yang baik juga. Hal lain yang bisa menjadi solusi juga yaitu dengan berbelanja online, sehingga tidak membuat kita harus repot keluar untuk membeli kebutuhan kita karena pandemi yang masih marak.

Dengan beradaptasi dengan baik akan perkembangan yang terjadi di tengah pandemi ini, semua akan terlihat memberikan efek yang baik baik dalam bidang pendidikan, komunikasi, maupun transaksi jual beli online yang dapat di akses di seluruh lokasi. Dengan membangun saling memberikan pengertian satu sama lain, saling menghargai  tiap sudut pandang masing-masing, saling percaya untuk menjadi pendengar yang baik, mengayomi dan mau menerima perbedaan antara satu dengan lainnya. Inilah  kesempatan yang dapat mengatasi dari segala tantangan kekeluargaan yang terkoyak oleh keadaan pandemi, dengan membangun keluarga yang memiliki kedekatan baik secara fisik maupun emosional.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun