Mohon tunggu...
Ade Kumalasari
Ade Kumalasari Mohon Tunggu... Editor - Student at Goethe Universität

I-want-to-go-around-the-world-in-80-days Sagittarius | Write from Frankfurt am Main, Germany. http://www.travelingprecils.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Asyiknya Liburan di Gold Coast

10 Oktober 2011   13:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:07 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_136131" align="aligncenter" width="621" caption="Main Beach, Surfers Paradise"][/caption] Nggak salah kalau Gold Coast melabeli dirinya: fun capital of Australia. Tempat ini memang surga bersenang-senang. Di Gold Coast, kita disuguhi pantai berpasir putih tanpa ujung, membentang puluhan kilometer. Di sini juga ada 5 taman ria (theme park), tinggal pilih mau naik wahana yang membikin jantung mau copot atau mau berbasah-basah di wahana air. Penggila shopping (yang ini untuk Emaknya, bukan untuk Precils) juga bisa belanja sampai puas karena pusat perbelanjaan buka sampai jam 10 malam. Musim semi ini kami berlibur ke Gold Coast empat hari tiga malam bersama keluarga besar yang datang dari Surabaya. Kami naik kereta Country Link dari Sydney menuju Brisbane, menginap di Brisbane semalam, kemudian dilanjutkan dengan kereta Gold Coast Express dari stasiun Roma Street, Brisbane. Perjalanan dengan kereta dari Brisbane sampai Stasiun Nerang sekitar satu jam dengan tiket seharga $7 per orang. Dari stasiun Nerang kami mengendarai taksi (sekitar setengah jam) menuju apartemen di Surfers Paradise. Tarif taksi di Gold Coast ini lebih mahal daripada tarif taksi di Sydney/Brisbane. Untuk taksi besar berbentuk mirip van yang muat sampai 11 orang, kami membayar $47. Taksi biasa (sedan) yang muat 5 orang kira-kira bayar $30-$35. Sebenarnya ada juga bis yang melayani rute dari stasiun Nerang ke pusat transit di Surfers Paradise, dengan biaya yang lebih murah. Tapi karena kami bawa tiga Precils dan banyak barang, sementara apartemen kami masih agak jauh dari pusat Surfers Paradise, kami lebih memilih naik taksi. Ayah, Ibu dan adik kami naik pesawat Air Asia dari Surabaya menuju Gold Coast via KL. Dari bandara Coolangata di Gold Coast, mereka naik taksi (sedan) kira-kira 40 menit sampai di apartemen di Surfers Paradise, biayanya $60. Gold Coast adalah nama generik untuk kawasan wisata di bagian selatan negara bagian Queensland ini. Ada dua area yang populer sebagai base tempat menginap: Surfers paradise dan Broadbeach. Tidak ada jalur kereta yang langsung sampai di area ini. Kalau mengunjungi Gold Coast dari Brisbane, harus turun di Stasiun Nerang, baru dilanjutkan dengan bis atau taksi menuju Surfers Paradise atau Broadbeach. Sementara kalau perjalanan menggunakan pesawat, turun di bandara Coolangata Gold Coast, sekitar 20 km sebelah selatan Surfers Paradise. Dari bandara bisa naik shuttle bus atau taksi menuju penginapan. Kami memilih menginap di apartemen di ujung utara Surfers Paradise. Tentang apartemen Seacrest yang kami sewa, sila baca di sini. Gold Coast merupakan pusat turis di Australia. Setiap tahunnya, jutaan orang jalan-jalan ke sini. Banyak yang bilang pesona Gold Coast ini seperti Miami di US: pantai berpasir putih yang memanjang puluhan kilometer, dihiasi apartemen-apartemen yang menjulang di bibir pantai. Bagi Big A, pesona Gold Coast tentu saja 5 Theme Park (Taman Ria) yang mengundang nyali. Ada Movie World, Wet n' Wild, Sea World, Dream World dan White Water World. Kami sempat berkunjung ke 2 taman ria yang kami sebut terakhir di hari kedua dan ketiga. Asyiknya bermain di Taman Ria Gold Coast ini saya ceritakan di sini. Tiga Malam Tidak Cukup Kalau ingin menjelajah Gold Coast, tidak hanya menikmati pantainya dan taman ria-nya saja, tiga malam tidak akan cukup. Waktu segini hanya sekedar mampir dan mencicipi permukaan atau suasana saja. Hari pertama kami habiskan untuk menikmati apartemen pinggir pantai dan menikmati pantainya di sore hari. Hari kedua dan ketiga kami bermain-main sampai sore di Dreamworld dan White Water World. Hari keempat, kami harus check out dari apartemen dan melanjutkan perjalanan road trip kembali ke Sydney. Kami sampai di Surfers Paradise Minggu pagi. Hari pertama ini kami isi dengan kangen-kangenan dengan keluarga dari Indonesia. Setelah menitipkan barang-barang di apartemen, kami makan siang dulu sambil menunggu apartemen siap untuk cek in jam 11.30. Standar cek in di penginapan Australia adalah jam 2 siang. Tapi biasanya mereka bisa mengusahakan cek in lebih awal asalkan ada kamar yang tersedia. Siangnya kami gunakan untuk leyeh-leyeh di apartemen sambil mengagumi pemandangan dari lantai atas apartemen kami. Pemandangan laut lepas di satu sisi dan pemandangan kota di sisi lainnya benar-benar menyejukkan mata. The Emak numpang nampang di Main Beach. Foto oleh Radityo Widiatmojo

Tenda kami yang kesepian :) Foto oleh Radityo Widiatmojo Sorenya, baru kami keluar main ke pantai. Sayang sekali cuaca waktu itu tidak mendukung. Angin dingin bertiup kencang, suhu udara sekitar 21 derajat. Air laut terasa dingin dan menusuk kulit. Baru sebentar bermain air, The Precils sudah kedinginan. Suasana seperti ini membuat kami jadi lebih menghargai indahnya pantai-pantai di Indonesia yang airnya 'hangat' sepanjang tahun. Tidak heran, pantai-pantai di Indonesia merupakan favorit peselancar dari Australia karena airnya yang hangat tanpa mengenal musim. Di sini, pantai baru bisa dinikmati ketika musim panas selama kurang lebih tiga bulan. The Precils yang kedinginan dan matahari yang tidak muncul-muncul memaksa kami mengemasi tenda dan balik ke apartemen untuk berendam air hangat di bath tub. Selepas maghrib, kami menyempatkan diri jalan-jalan menuju pusat perbelanjaan di Surfers Paradise, kira-kira 1 km dari apartemen. Dengan berjalan kaki di Main Beach Parade perlu waktu sekitar 15 menit. Tidak seperti di Sydney dan kota-kota lain di Australia yang toko-toko atau Mall nya tutup jam 5 sore, pusat perbelanjaan di Gold Coast ini melayani pelanggan sampai jam 10 malam. Tapi jangan heran juga kalau harga-harga di sini cenderung lebih mahal. Suasana masih ramai ketika kami sampai di Cavill Mall, pusat perbelanjaan di Surfers Paradise. Ada pengamen sirkus yang sedang pamer kebolehannya. Banyak toko-toko baju khas pantai (merk Billabong, Planet Surf, Roxy dll). Tak ketinggalan toko-toko souvenir (made in China, hahaha). Dan tentu saja ada Mc Donald di pojok paling strategis :)
Little A and The Emak jalan-jalan di Main Beach Parade. Foto oleh Radityo Widiatmojo.
The Precils, Emak & Oma istirahat di bangku Main Beach Parade. Foto oleh Radityo Widiatmojo Saya dan The Precils sempat jalan-jalan lagi menyusuri Main Beach Parade menuju Cavil Mall ini di hari keempat ketika kami harus say goodbye ke Gold Coast. Main Beach Parade ini nyaman sekali untuk pejalan kaki, pelari dan orang-orang dengan skate board. Di sepanjang trotoar lebar di pinggir pantai ini banyak bangku-bangku kayu untuk melepas lelah. Toilet (lengkap dengan colokan listrik gratis untuk men-charge peralatan elektronik) dan pos penjaga pantai terlihat setiap 500 meter. Banyak remaja berseliweran dengan skate board mereka. Selewat, saya sempat mencium harum roti bakar yang ternyata dipanggang oleh sepasang muda-mudi dari mesin pemanggang barbekyu yang merupakan fasilitas umum yang disediakan Pemkot. Di kantor pos Surfers Paradise, saya dan The Precils menyempatkan diri membeli dan mengirim kartu pos untuk teman-teman pembaca setia blog ini (baik banget ya, hehe…). Little A dan Big A juga memilih kartu pos untuk dikirimkan ke diri mereka sendiri sebagai kenang-kenangan pernah ke sini. Kami juga sempat berfoto di depan gitar raksasa, ikon Hard Rock Café. Sayangnya nggak sempat mampir ke kafe-nya.
Big A mengirim kartu pos - kartu pos kami
Di depan gitar raksasa Hard Rock Cafe. Foto oleh Radityo Widiatmojo Sebenarnya ada night market di sini setiap Rabu dan Jumat malam. Pasar malam tiban semacam ini selalu menarik hati saya daripada toko-toko branded ‘membosankan’ di Mal. Sayangnya, jadwal mereka buka ketika kami sudah harus meninggalkan Gold Coast. Mungkin jadi alasan untuk kembali ke sini lagi, suatu saat nanti? ;) ~ The Emak Originally posted at http://www.thetravelingprecils.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun