Mohon tunggu...
Ade Kumalasari
Ade Kumalasari Mohon Tunggu... Editor - Student at Goethe Universität

I-want-to-go-around-the-world-in-80-days Sagittarius | Write from Frankfurt am Main, Germany. http://www.travelingprecils.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mas Menteri, Tolong Kampanyekan Membaca untuk Kesenangan

5 Desember 2019   04:29 Diperbarui: 5 Desember 2019   11:08 2355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu anak di Dusun Tangga, Desa Selengen, Lombok Utara tampak membaca buku yang baru didapatnya.(KOMPAS.com/ Karnia Septia)

Buku-buku bacaan ini dipinjamkan oleh perpustakaan sekolah. Mereka menghabiskan berminggu-minggu untuk membahas buku ini. Sekali lagi, karena beban kurikulum tidak terlalu berat.

Saya membayangkan anak-anak kita membaca buku-buku young adult dan berdiskusi tentang persahabatan, perundungan, jati diri, kekerasan saat pacaran, atau tema lebih berat lagi, misalnya kehamilan pada remaja seperti dari novel Dark Love karya Ken Terate.

Saya membayangkan Kemendikbud membeli banyak novel Lelaki Harimau karya Eka Kurniawan, sastrawan yang masuk nominasi The Man Booker International Prize 2016, dan mendistribusikannya ke perpustakaan sekolah-sekolah. 

Saya miris ketika suatu kali Eka membuat status di media sosialnya, bahwa buku-bukunya akan dibeli dan diedarkan ke sekolah-sekolah, tapi oleh pemerintah Korea Selatan.

SUMBER DAYA UNTUK ORANG TUA DAN GURU

Yang terakhir, Kemdikbud bisa membantu orang tua dan guru dengan memberi resources untuk mereka. Dengan bantuan ini, orang tua dan guru akan bisa membantu anak-anak membaca untuk kesenangan dan juga memahami bacaan.

Buat lah pelatihan membacakan nyaring (read aloud), seperti yang sudah dilakukan oleh aktivis literasi Roosie Setiawan dan teman-teman. Beri pelatihan seperti ini dalam skala yang lebih masif.

Buat lah video tutorial untuk memandu anak-anak mendiskusikan bacaan. Dari memahami bacaan, anak-anak bisa belajar empati, mempunyai kehalusan hati dan ketajaman berpikir.

Saya tahu ide-ide saya ini tidak orisinal, mungkin banyak orang yang sudah memikirkannya atau malah sudah melakukannya, dalam skala kecil. 

Tapi ayo, Mas Menteri bisa menyatukan riak-riak kecil ini menjadi ombak besar yang mencapai seluruh tanah air, yang  akan membuat anak-anak Indonesia gemar membaca untuk kesenangan. 

Bukan demi nilai, bukan demi sertifikat, tapi karena anak-anak menemukan hatinya menghangat, imajinasinya mengembara, dan pikirannya tergelitik ketika sedang asyik dengan bacaan yang bagus.

Frankfurt am Main, 4 Desember 2019

~ Ade Kumalasari

Ibu dua anak, gemar membaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun