Mohon tunggu...
Muhammad Abdullah
Muhammad Abdullah Mohon Tunggu... -

Engineer.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pusat Penelitian Gunung Api, kok di Singapura?

29 Oktober 2011   11:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:19 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kemaren, sempat membaca sebuah berita di surat kabar nasional,yang isinya tentang pemerintah negara singa yang mendirikan pusat penelitian kebumian yang fokus kepada kajian gunung api, gempa bumi dan tsunami.

[caption id="attachment_140273" align="alignnone" width="205" caption="Pusat Penelitian Kebumian Singapura"][/caption]

Memang sebuah berita yang cukup menggembirakan dan mengundang decak kagum, terutama di kalangan ilmu pengetahuan. Tetapi, yang jadi ironi adalah, kenapa pusat penelitian itu justru ada di di Singapura? Negara kecil yang tidak memiliki gunung api, tidak di Indonesia yang memiliki 129 gunung api, atau 30 persen dari total gunung api di dunia.

Ironis nya lagi, pusat penelitian kebumian, yang berada di bawah naungan Nanyang Technological University, dengan nama Earth Observatory of Singapore ini lebih banyak melakukan kajian gunung api, gempa, tsunami, patahan, dan kajian kebumian di Indonesia. Bahkan peneliti Indonesia juga direkrut oleh lembaga tadi.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Surono, juga menyayangkan hal tersebut. Beliau juga mengatakan bahwa seharusnya Indonesia lah yang memiliki lembaga itu. Bahkan, menurut Surono, sampai kini di Indonesia tidak ada satu pun perguruan tinggi yang membuka jurusan vulkanologi. Yup, Indonesia memang abai.

Sebenarnya, Indonesia pernah mendapat tawaran kerja sama dari California Institute of Technology, untuk membangun pusat penelitian kebumian. Hal ini karena Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak gunung api dan terletak di zona tumbukan tiga lempeng benua yang hiperaktif. Sehingga menyebabkan Indonesia rawan bencana gempa dan tsunami, bahkan ancaman rawan ancaman letusan gunung berapi. Namun, tawaran tadi tidak mendapat respons dari Pemerintah Indonesia sehingga didirikan di Singapura.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun