Mohon tunggu...
Ade Khoirison
Ade Khoirison Mohon Tunggu... Jurnalis - MAHASISWA

MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

Selanjutnya

Tutup

Nature

Berbagai Cara yang Dilakukan untuk Menangani "Kolam Susu Bercampur Sampah" (Banjir)

3 Desember 2019   16:05 Diperbarui: 3 Desember 2019   16:17 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada saat ini yang banyak kita ketahui dari media masa maupun media cetak musim penghujan telah dating. Jikalau musim penghujan dating tak akan jauh- jauh dari kata " Banjir ". Ya, banjir saat ini sudah melanda berbagai tempat dan daerah. Namun tak banyak yang tahu bagaimana penangulangan krisis kesehatan di tempat yang dilanda banjir tersebut. Masyarakat luas masih belum bisa mencari kebenaran mengenai kejadian banjir disuatu tempat. Karena, informasi yang didapatkan belum sepenuhnya akurat dan benar. Tak banyak juga warga yang belum bisa menggunakan kecanggihan teknologi dengan benar. Maka dari itu masyarakat di minta untuk benar- benar memikirkan secara telaah dari informasi yang mereka lihat di media sosial dan media masa sekalipun.

Banjir sendiri merupakan salah satu bencana alam yang sampai saat ini masih sering terjadi dan belum dapat ditangani secara baik. Terutama di tempat- tempat yang padat wilayah penduduknya dan banyak didirkan bangunan. Saat musim penghujan mulai datang, masyarakat pada kebingungan bagaimana caranya agar tidak terkena oleh bancir terkhusus didaerah yang sering atau rawan banjir. Bahkan pemerintah ataupun petugas daerah yang terkait juga belum bisa dapat menangani dengan baik dan benar bencana alam banjir. Tetapi itu juga tidak terlepas dari kesadaran masyarakat setempat juga akan pentingnya menjaga lingkungan dan selalu membersihkan selokan setempat.

Saat ini juga dari hasil data BNPB masih banyak kota -- kota padat dan tempat yang rawan banjir tidak memilki lubang serap air dan selokan yang baik. Dan tidak adanya juga terlihat pohon-pohon maupun tanaman yang bisa mneyerap air dengan baik. Salah 1 penyebab banjir yang kita semua tahu yaitu " Sampah ". Nah,mengapa bisa sih sampah yang menjadi penyebab utama dan penyebab terbesar dari banjir ?. Ya sampah mungkin tidak begitu besar pengaruhnya. Tetapi yang menjadi penyebabnya ialah cara menangani sampah tersebut . Karena, tak semua sampah bisa dikelola kembali dan tak semua sampah dapat terurai dengan cepat.

Contohnya saja sampah plastik . Sampah plastic akan dapat terurai di alam dan dapat terhancurkan selama 50-100 tahun. Dan yang paling banyak ditemukan juga yaitu sampah kaleng soft drink ( alumunium ) yang dapat terurai selama 80-100 tahun. Salah 1 kota tersebar yang menjadi daerah rawan atau sering terjadinya banjir yaitu, Ibu Kota Indonesia. Yah, Jakarta merupakan salah satu kota yang tak pernah absen oleh banjir pada saat musim hujan. Yang baru- baru saja terjadi yaitu pada tahun 2018 kemarin. Beberapa wilayah di kota Jakarta diterjang oleh banjir.

Banjir tersebut merupakan banjir kiriman dari akibat luapan sungai di Bantaran yaitu Sungai Ciliwung. Sungai terkenal yang ad di Jakarta itu merupakan salah satu sungai yang banyak sekali digenangi oleh sampah. Penyaring sampah di sungai tersebut bahkan sudah tidak dapat bekerja dengan baik karena terlalu banyaknya sudah sampah yang tergenang di sungai tersebut. Sehingga air tidak dapat mengalir jernih dan baik sebagaimana harusnya air sungai mengalir. Ditambah lagi pada sat musim hujan menurut warga sekitar sering terjadinya pengeluapan air yang membuat debit air semakin menaik dan bendungan juga tidak bisa menangani aliran air sungai dengan baik.

Dilansir dari data BNPB laporan BPDB DKI Jakarta menyebabkan ada sekitar 7.228 KK atau 11.450 yang terkena banjir. Ada sebanyak 6.532 jiwa yang mengungsi secara tersebar degan baik. Dan bantuan logistic juga sudah tercukupi untuk korban banjir tersebut. Banjir tidak hanya dapat merusak gambaran lingkungan yang awalnya sudah rapi menjadi tercemar oleh sampah-sampah yang terbawa air banjir. Tetapi juga depat menyebabkan rusaknya rumah- rumah warga yang dijadikan sebagai tempat tinggal para masyarakat untuk mencukupi kelangsungan hidup.

Perhatian pemerintah setempat juga sangat diperlukan jika sudah terjadinya banjir yang sering melanda di suatu tempat. Karena bantuan penanganan dalam masalah krisis banjir dapat membantu untuk menangani masalah banjir tersebut. Terlebih jikalau tidak ditangani dengan baik akan memberikan dampak yang kurang baik terkhusus untu kesehatan masyarakat akan menjadi krisis. Banyaknya penyakit yang akan timbul apabila terus berlangsungnya hujan di musim penghujan, seperti : penyakit kulit, cacar air, diare ,dll. Banjir juga membawa hewan-hewan yang dapat menyebarkan penyakit contohnya: Tikus.

Maka dari itu agar tidak terjadinya lagi banjir yang terus menerus terjadi kita sebagai masyarakat juga harus memiliki kesadaran kuat untuk pentingnya menjaga lingkungan, membuang sampah ke tempatnya yang benar dan yang terbaru ialah penangan mengurangi penggunaan plastik. Cara yang bisa dilakukan dalam penangan sampah yaitu : 3R ( Reuse, Reduce, Recycle). Reuse sendiri yaitu menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce artinya mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Dan Recycle sendiri berarti menggunakan ( daur ulang ) sampah menjadi barang atau produkyang bermanfaat. Jagalah kebershihan lingkungan agar kesehatan juga dapat terjaga dengan baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun