Mohon tunggu...
Ade Irma Mulyati
Ade Irma Mulyati Mohon Tunggu... Guru - SDN Jaya Giri Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat

Mau berbagi itu indah karena menabur kebahagiaan, dengan ikhlas memberi semoga menginspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Balap Makan Kerupuk di Pesta Tujuh Belasan

19 Agustus 2023   20:06 Diperbarui: 19 Agustus 2023   20:30 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kerupuk makanan ringan terbuat dari tepung tapioka yang diuleni lalu dikeringkan dan digoreng renyah sehingga pas digigit terdengar suara khas. Kriyuuuk, kriyuk. Suara nyaring tersebut menandakan digoreng dengan kering. Kalau sudah melempem tak mengasyikan. Untuk menyimpan kerupuk harus di tempat yang kedap udara. Bisa di plastik yang diikat atau di kaleng tertutup rapat. 

Keberadaan kerupuk menjadi teman santapan pelengkap tatkala makan baso, bubur, pecel, sayur sop atau teman saat santai di siang hari. Pokoknya kerupuk dijual dengan harga terjangkau yang menjadi lauk saat makan nasi terutama bagi saya saat jadi mahasiswa dulu. Apalagi kalau menginjak tanggal menanjak, kerupuk jadi teman sejati.

Percaya? Pasti karena saya salah satu saksinya. Dulu saat masih sekolah dasar sampai sekolah menengah di kampung halaman saya hampir setiap hari makan nasi pakai kerupuk. Mau bagaimana lagi demi satu kata "hemat" uang makan apapun dilakukan. 

Andaikan bosen dimakan langsung, maka diuliklah kerupuk tersebut menjadi sambel. Adapun bahan yang digunakan adalah: cabai rawit, kencur, dan garam. Diulek di cobek lalu kerupuknya diremukkan langsung, jadilah santapan tema nasi yang nikmat. 

Terkadang juga menyajikan kerupuk dengan terlebih dahulu menyiapkan sambel (tolenjeng=sambal berbahan cabe rawit dan garam yang diseduh dengan air panas agak banyak) di cobek lalu kerupuknya dimasukan maka jadilah sayur bening pedas kerupuk dan cabe. Yang namanya hidup serba terbatas maka diperlukan ide baru agar kerupuk bisa menjadi menu yang sedikit berbeda.

Nah, hari ini saya anteng berbaur bersama anak-anak merayakan tujuhbelasan. Saya simak di hampir setiap perlombaan pesta rakyat, lomba makan kerupuk selalu ada. Anak-anak pun senang sekali dan antusias mengikutinya. 

Ada satu cerita anak kelas 1 yang tidak mau ikut lomba tujuhbelasan, tetapi ketika ada lomba kerupuk dia mau ikutan. Tatkala ditanya,"kenapa mau ikut lomba?" Dia jawab,"lomba kerupuk mudah, tinggal makan langsung menang dan kenyang". Ah, dasar anak-anak ada-ada saja celetukan yang menggelikan dan membuat tersenyum.

Diakui saat menyiapkan lomba makan kerupuk mudah sekali. Tinggal membentangkan benang panjang lalu menyiapkan kerupuk yang diikat tali siaplah anak-anak berlomba. Pesertanya pun bisa langsung banyak dalam 3 putaran bisa melibatkan 30 anak. Benar-benar pesta yang sederhana tetapi dinikmati saat pesta tujuhbelasan.

Peserta nya pun bisa diikuti anak-anak maupun dewasa. Yang terpenting mereka gembira serta memeriahkan pesta tujuhbelasan. Warga pun tumpah ruah menyaksikan, bahkan tanpa malu-malu ikut menjadi peserta lomba. 

Selamat menikmati kemeriahan pesta rakyat semoga semakin bersemangat untuk melaju menjadikan Indonesia maju.

KBB, 19-08-2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun