Mohon tunggu...
Ade Irma Mulyati
Ade Irma Mulyati Mohon Tunggu... Guru - SDN Jaya Giri Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat

Mau berbagi itu indah karena menabur kebahagiaan, dengan ikhlas memberi semoga menginspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Hati yang Luluh oleh Keladi

23 Januari 2021   13:01 Diperbarui: 23 Januari 2021   13:02 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri.olahan canva

Tren bunga sulit ditebak. Tahun lalu yang naik daun gelombang cinta, bulan ini keladi, bulan depan entahlah, kemana arahnya sulit dipastikan. Tanaman yang menjadi hiasan rumah memang beragam, tergantung selera pemiliknya. Ada yang setia memelihara anggrek, mawar, bahkan ada yang cenderung menanam tabulanpot. 

Mereka memiliki alasan masing-masing, yang jelas sebagai pengisi waktu luang dengan melakukan aktivitas yang bermanfaat. Daripada rebahan terus mending bercocok tanam.

Emak, salah satu yang terkena dampak keladi. Entah terhipnotis oleh siapa, yang jelas karena sering menikmati teman-teman emak yang posting tanaman hias tersebut. Pada awalnya tak yakin akan ikut arus, bayangkan tanaman tersebut banyak tumbuh di kebun di sela tanaman bambu. Tinggal petik lalu tanam di pot. Dijamin dalam waktu tak begitu lama, bisa beranak pinak sampai bosan.

Ah, namanya terseret ombak demam bunga, mau tak mau daripada dianggap kurang kekinian, mendingan mengalah saja. Emak  menjumput sebatang keladi yang tertancap di pinggir kolam tatkala pulang ke kampung halaman. Ada rasa geli di dalam hati karena dari bulan-bulan lalu tak ada niatan, ah, sudahlah segera emak pindahkan, bunga ke pot. Tanpa sadar adik saya bilang, woiii...mau dikemanakan pakan ikan??? Hah, cius ini bisa dijadikan tambahan pakan ikan. Iyaa, buat gurame. Pantesan banyak tumbuh di pinggir kolam atau di hutan.

Eh, ternyata umbi dari keladi bisa dikembangbiakan, dengan mengiris bagian umbinya lalu ditancapkan sampai terkubur tanah yang gembur, lama kelamaan akan tumbuh tunas baru. Cukup mudah melakukannya. Jikalau ingin mendapatkan segera dengan daun bunga yang beragam gampang sekali. Silakan datang ke tempat tanaman hias. Memilah dan memilih, lalu pulang menenteng bunga yang diharapkan. Tak susah menemukannya, di kota diperjualbelikan. 

Nasibmu kini berubah, dulu di rimbunan sekarang manis nangkring jadi primadona sebagai tanaman hias di teras dengan pot aneka rupa. Itulah tren emak-emak dengan hobi baru yang tak bisa dielakan. Semoga saja hobi memburu tanaman hias tidak menggerus kebiasaan memelihara cabe, seledri, tomat, lengkuas, serai, jahe, kunyit di halaman rumah sebagai apotek dan warung hidup. Alangkah indahnya jika berdampingan dipelihara. Warung hidup memiliki dua fungsi, yakni sebagai bumbu, racikan jamu tradisional, dan tanaman hias untuk penghijauan.

Bandung Barat, 23-1-21 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun