Satu caturwulan berlalu, kita masih belum bertemu. Bu guru belum hafal wajahmu. Hanya deretan huruf yang menandai bahwa itu namamu. Diawali abjad A sampai G, dari absen 1 sampai 29.
Aasilah, Adit, Ifa, Ahlan, Bilah, Vivah, Anisa, Aulia, Alfaris, Ari, Arif, Chairunisa, Deviana, Diandra, Darrel, Dicha, Elsa, Ermawan, Fadil F, Fauzi, Fadil N, Zia, Felis, Gisti, ...
Bu guru hafal namamu, tetapi belum begitu mengenal jelas raut wajahmu. Apalagi senyummu sungguh bu guru rindu.
Selamat pagi muridku? Sudahkah kalian mandi dan sarapan pagi? Kata-kata itulah pembuka pertemuan  kita setiap hari. Kalian selalu ceria. Kalian selalu memesona. Dengan aroma  ketenangan yang kalian suguhkan.Â
Selamat pagi muridku. Pagi ini bu guru menemukan kerlip bintang. Di binar mata polos tanpa kepalsuan yang menentramkan. Kalian tanpa sungkan akan mengungkapkan rasa ketidaksetujuan. Bahkan dengan terus terang mengungkapkan sebuah pujian. Tanpa bungkus rekayasa.
Selamat pagi muridku. Di dunia maya kalian tak pernah merajuk. Selalu tersenyum dan melambaikan tangan. Menunjukkan gerak dan semangat selalu belajar. Kalian tampak semakin besar. Tanpa setiap hari teramati oleh mata kepala sendiri. Tetapi bu guru yakin kalian anak rajin. Menjadi anak Indonesia cerdas, ceria, berkarakter.Â
Yeeey.....
Bandung Barat, 31-10-020
