Tubuhku tampak gagah perkasa. Penuh kekuatan dan menggambarkan sosok penuh pesona. Berbadan kekar bertulang baja berotot besi. Tahan banting tekanan dan bujukan. Bak ksatria itulah aku pemuda harapan bangsa.
Konsisten dan berpendirian. Teguh menempuh tujuan hidup. Tangguh terkaan angin kencang. Bercita-cita tinggi laksana elang. Melayang berputar mengawasi angkasa agar tetap berjaya.
Aku berlari kencang mengelilingi daratan. Menapak tajam mencengkram tanah. Telapak kaki terbenam menusukan janji membangun pertiwi. Agar bisa membuktikan diriku sebagai generasi mandiri.
Aku kaum milenial. Tanah, air, udara, dan api bumi pertiwi menunggu tapak pengabdianku. Segera bergerak. Cepatlah bertindak. Akan aku bangun bangsa dan negara. Agar mampu berkata, "Inilah aku yang akan memikul negeri ini dengan pundak bidang yang sudah aku siapkan".
Cerdiklah berfikir. Cermatlah bertindak. Inovatif dalam mencipta. Kreatif dalam berkarya. Kami menunggumu dengan segudang pengharapan. Tunjukkan sumpahmu dengan kepercayaan diri yang tinggi di hari Sumpah Pemuda tahun ini. Berlarilah kencang seperti seekor kuda yang melesat terbang. Itulah pesan kami, emakmu.
Bandung Barat, 30-10-020