Mohon tunggu...
Ade Irma Mulyati
Ade Irma Mulyati Mohon Tunggu... Guru - SDN Jaya Giri Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat

Mau berbagi itu indah karena menabur kebahagiaan, dengan ikhlas memberi semoga menginspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berhaji di Usia Muda Aman di Kantong Nyaman Dilakon

9 Oktober 2020   13:38 Diperbarui: 9 Oktober 2020   13:39 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Hai, generasi milenial tidak salah jika kalian merancang mimpi sedari dini untuk berhaji. Mumpung tenaga masih full prima, langkah mempersiapkan diri masih panjang pasti akan lebih optimal.

Sudah deh, jangan banyak pertimbangan. Kita tahu bahwa berhaji itu menjadi impian setiap orang. Tunggu apa lagi. Soalnya jika dinanti-nanti, tak terasa waktu terus berlari. Ditambah kesibukan, jangan sampai ketika sadar diri,  tahu- tahu usia sudah tidak muda lagi. Kan sayang kesempatan dan peluang yang dibuang percuma. 

Peluang besar untuk berhaji muda bagi generasi milenial sangat terbuka lebar. Apalagi di era komputasi dan digitalisasi, tidak lagi diribetkan urusan administrasi, semua dimudahkan. Tinggal punya niat kuat berhaji muda, inshaa alloh dimudahkan. 

Tunggu apa lagi?

Apalagi kenyataan kini, saking banyaknya peminat masyarakat Indonesia yang ingin berhaji, sampai-sampai calon jemaah harus menunggu kuota daftar tunggu hingga 20 tahun. 

Mau pertimbangan apalagi?

Untuk menguatkan keinginan berhaji muda, ada dua bekal yang perlu dipersiapkan yakni bekal secara lahiriah dan secara batiniah. 

Bekal secara lahiriah berkaitan dengan sisi finansial dan kesehatan.

Bekal finansial yang dipersiapkan berupa sejumlah dana untuk bekal yang berangkat dan yang ditinggalkan di tanah air. Walaupun masih muda, tetapi tetap harus dipikirkan untuk berhaji muda yang aman dikantong nyaman dilakon. Dengan masa tunggu 20 tahun bisa saja panggilan berhaji ditakdirkan ketika sudah berkeluarga. Nah dalam hal ini perlu perencanaan keuangan yang bisa dilakukan dengan cara menabung.

Jangan seperti emak usia sudah tidak muda lagi, menunggu kuota 2 dasawarsa. Hmm.. tenaga sudah mulai turun kekuatannya, tetapi niat tetap membara. Hanya selalu ada pertanyaan kenapa tidak dulu sewaktu muda menata finansial dengan menabung untuk berhaji mengunjungi baitullah. Oleh karena itu, tak salah jika kalian mulai pikirkan untuk berhaji muda. 

Kalian tinggal mencomot tiga lembar uang seratus ribuan setiap bulan. Uang tersebut kalian simpan di rekening Tabungan Haji Danamon Syariah. Setelah mencapai jumlah 25 juta, otomatis sudah memiliki jejak awal untuk mencatatkan diri masuk ke daftar tunggu calon kuota haji. 

Wah, mantap.

Tak terasa, dengan menyisihkan sebulan tiga lembar seratus ribuan maka dalam waktu tunggu 7 tahun, mimpi berhaji bisa diwujudkan. Apalagi jika menambah sedikit biaya sudah bisa mewujudkan berhaji sekeluarga. 

"Ah, ribet ngurus- ngurus menyimpan uangnya."

Eh, kata siapa?

Itu dulu jaman emak yang harus menyimpan uang di bubungan bambu atau tiang. Ah, keburu dimakan rayap. Sekarang zaman kalian semua dimudahkan dengan sistem komputasi dan digitalisasi. 

Kalian tinggal buka aplikasi Tabungan Haji Danamon Syariah dan semua pasti bisa teratasi. Mudah sekali dan yang pasti aman karena sudah terkoneksi dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Kementrian Agama. Sehingga yang mau berangkat setelah memenuhi jumlah tabungan sebesar Rp 25.000.000,00 sudah masuk ke daftar tunggu kuota haji.

Sekarang yuk intip manfaat serta kemudahan yang peroleh dari Tabungan Haji Danamon Syariah, yakni:

  • Dengan sekali klik di jari tangan proses menabung sudah bisa dilakukan.
  • Bisa menabung untuk anak-anak walaupun masih kecil, sehingga nanti pas usia 12 tahun mereka akan mendapat kesempatan  berhaji muda.
  • Fitur keuangam yang dimiliki Tabungan Haji Danamon Syariah banyak dan terbarukan.
  • Bisa mengajak seluruh anggota keluarga mendaftar.
  • Transaksi bisa dilakukan mobile dari rumah kapan saja, bahkan bisa sambil rebahan.
  • Cabang bank tabungan haji Danamon Syariah mudah ditemukan.

Bekal lahirian lainnya yang tidak kalah penting adalah bekal kesehatan. Mereka yang akan berhaji fisiknya harus prima, karena beribadah haji dilakukan dengan kondisi alam yang sangat berbeda dengan di tanah air. Dengan berhaji muda, kondisi fisik yang kuat menjadi alasan utama mengapa generasi milenial mulai berfikir untuk berhaji. Walaupun demikian upaya menyiapkan fisik agar tetap prima mutlak dilakukan dengan berolah raga serta menjaga pola makan yang teratur.

Kemudian yang berkaitan dengan modal secara batiniah, berkaitan dengan cara mempersiapkan diri untuk lebih mendekati diri kepada Alloh SWT, karena segala rencana kita sudah ditakdirkan. Persiapan batiniah berkaitan dengan hubungan manusia dengan Maha Pencipta. Sebagai hamba-Nya, kita lebih melakukan:

  • Menguatkan niat kuat dalam hati.
  • Berdoa.
  • Melakukan hal baik terhadap sesama manusia.

Demikian bekal yang layak dimiliki oleh generasi milenial yang akan berhaji muda dengan aman di kantong nyaman dilakon.

#berhajimuda

#tabungan haji danamon syariah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun