Oleh: Ade Imam Julipar
28-07-18
Sendal jepit itu saya beli kemarin malam di warung Cing Sabeni -- yang punya tempat cuci motor di pengkolan. Sendal jepit itu merk-nya Kina. Tapi tetap saja saya dan Cing Sabeni menyebutnya: Sendal Swalow. Padahal merknya bukan Swalow, tapi merk Kina.
Sama halnya ketika kita membeli air minum dalam kemasan. Kita pasti menyebutnya: Aqua. Padahal merk air minum dalam kemasan yang kita beli belum tentu merknya Aqua. Bisa saja merknya: Dua Tang, Sanqua, Ades, Club, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Sendal jepit yang saya beli warnanya biru. Entah kenapa saya lebih suka sendal jepit warna biru dibanding beberapa warna lain yang tersedia.
Padahal pilihan warnanya lebih dari satu. Ada warna hijau, oranye, merah, kuning, dan biru. Tetapi saya lebih memilih biru. Dari kali pertama punya sendal jepit, selalu warna biru yang terpilih.
Terasa lebih pas dipakai bila dipadu padankan dengan pakaian yang biasa saya kenakan. Celana pendek gunung dan kaos hitam. Matching terlihat.
Itu pendapat saya. Entah yang lain mungkin mempunyai pendapat berbeda soal warna sendal jepit. Masalah selera memang agak susah. Tak ada ukuran jelas untuk menakarnya.
Dalam setiap kesempatan keluar rumah, kalau tidak di acara resmi, saya selalu memakai sendal jepit. Ringan dan nyaman dipakai. Apalagi kalau mengendarai motor, lebih menggigit ke step motor. Tidak licin.
Bagi saya sendal jepit tidak hanya sebagai alas kaki. Lebih dari itu. Di samping simbol kesederhanaan, sendal jepit juga sering disimbolkan sebagai simbol dari golongan kecil. Kelas tertindas. Kelas yang terpinggirkan oleh sistem. Bahkan strata sosial yang terbawah sering meminjam majas simbolik ini.
Mungkin kita masih ingat pada suatu masa di suatu malam  berbintang saat nongkrong di mulut gang, gitar-gitaran sambil ditemani lagu-lagu Iwan Fals. Masa itu memang sedang trend anak-anak muda nongkrong di pinggir jalan sambil memainkan gitar. Dan tentu kita masih ingat pula lagu Sahabatku-nya Iwan Fals yang biasa sering kita nyanyikan. Di salah satu bagian liriknya berbunyi: