Mohon tunggu...
Ade Hidayat
Ade Hidayat Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Dasar - Pembaca

Membaca - Mengajar - Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Wabah

15 Juni 2021   11:34 Diperbarui: 18 Juni 2021   21:04 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pasien Covid-19.| Sumber: SHUTTERSTOCK/namtipStudio via Kompas.com

***

Sehari sebelum keberangkatanku ke Jakarta, di belahan bumi Swiss, WHO menekan alarm peringatan dengan amat keras. Alarm itu memberi peringatan bahwa dunia telah terseret ke dalam badai wabah coronavirus. 

"Ini adalah pandemi pertama yang disebabkan oleh coronavirus," kata Tedros dalam suatu tayangan yang kutemukan di media sosial. Mereka telah membunyikan alarm dengan keras dan jelas, kata Dirjen WHO itu. Dengan begitu, kini, tak seorangpun di atas bumi ini yang luput dari ancaman coronavirus.

Besok aku yang jemput, pesan Mel masuk ke dalam ponselku. Saat kuketik pesan balasan, panggilan video darinya mendesak masuk ke ponselku.

"Hallo, bung! hahaha." Dia selalu tertawa begitu. "Besok aku yang jemput, lho."

"Hallo, nona. Oh ... kok, rasanya aku ini jadi penumpang spesial Milan-Jakarta, ya?" godaku.

"Spesial sekali. Tapi jangan bawa virus, ya. Awas!" Di layar terlihat Mel sambil mengepalkan tinju.

Obrolan kami berlanjut pada perkara yang lebih intim dan serius. Kami membicarakan perasaan masing-masing jelang pernikahan. Sambil sedikit bersedih, Mel berkata jujur kalau terbesit sedikit keraguan di hatinya akan menikah denganku. Dia mendesakku segera pulang. Rindu, katanya. Aku tidak mengerti mengapa sampai sejauh ini Mel masih ragu padaku.

"Cepat pulang. Kalau bertemu, ragu ini akan hilang. Jaga kesehatanmu baik-baik," katanya. Panggilan video itu berakhir.

***

Jakarta, 13 Maret 2020...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun