Mohon tunggu...
Ade Hermawan
Ade Hermawan Mohon Tunggu... Relationship Officer -

suka travelling, suka main game dansa, food lover,

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

All Tiongkok Games for Bronze Medal

16 Agustus 2016   08:00 Diperbarui: 16 Agustus 2016   09:29 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http://www.jpnn.com/

Menarik melihat pertandingan demi pertandingan bulutangkis yang berlangsung selama perhelatan olahraga akbar Rio 2016. Tersisihnya Ahsan/Hendra yang menjadi unggulan ke 2 (dua) dibabak penyisihan group D, menjadi kejutan pertama yang mengiasi headline berita. Setelah kalah dari pasangan Jepang dengan rubber set, Ahsan/Hendra harus menelah kekalahan lagi dari wakil tiongkok  Chai Biao/Hong Wei di pertandingan hidup dan mati. Mereka tak bisa melanjutkan langkah setelah menyerah 15-21 dan 17-21. 

Kejutan selanjutnya datang dari penyisihan terakhir babak grup tunggal putri Olimpiade Rio 2016. Saina Nehwal yang berhasil meraih medali perunggu di Olimpiade London 2012 sebelumnya, harus menelah pil pahit,  belum dapat mempersembahkan medali emas pertama Olimpiade cabang Bulutangkis bagi Negaranya India. Adalah Maria Ulitina yang kini duduk di peringkat 61 dunia yang menjadi penjegal langkahnya. Meski isu didera cedera saat menjalani latihan persiapan olimpiade ,juga menjadi faktor besar gagalnya dia menggapai podium.

Kejutan besar lainnya juga datang dari unggulan pertama di dektor ganda putra, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong. Selebriti lapangan asal korea tersebut, harus angkat kaki setelah ditaklukan wakil malaysia Goh v Shem/ Tan wee Kiong dengan rubber game 21-17, 18-21, 19-21. Kegagalan unggulan pertama ini tentunya menjadi sejarah baru semenjak digelarnya perhelatan olahraga bulutangkis di Olimpiade. Dimana setiap unggulan pertama selalu bisa menapaki babak final. Kejutan lain juga disumbang dari sektor tunggal putra. Jan O jorgensen yang menjadi salah satu motor bagi negaranya Denmark, harus mengakui keunggulan wakil India Srikanth Kidambi dua set langsung 19-21, 19-21.

Adapun kejutan terakhir yang tidak kalah menarik adalah kalahnya unggulan pertama dari sektor ganda campuran Zhang Nan/Zhao Yunlei. Luar biasanya mereka dikalahkan dua game langsung oleh pasangan andalan Indonesia Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir 21-16 dan 21-15 dalam waktu 51 menit. Adapun dibabak semifinal lainnya yang mempertemukan antara Chan Peng Soon/Goh Liu Ying. Chan/Goh lolos ke final setelah menyingkirkan pasangan China, Xu Chen/Ma Jin, dengan dua game langsung juga,21-12 dan 21-19.

Hasil tersebut tentunya mematahkan prediksi banyak kalangan yang mengatakan, akan adanya all Tingkok Final dicabang ganda Campuran. Dengan hasil ini tentunya tetap akan ada all Tingkok games, namun memperebutkan medali perunggu. Hasil ini tentunya tidak menguntungkan bagi Tingkok mengingat empat tahun sebelumnya Tiongkok dapat menyapu bersih dari semua lini sektor. Hasil positif yang didapatkan Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir, menjadi harapan baru bagi Indonesia didalam mempertahankan tradisi emas di Olimpiade dari cabang bulutangkis yang sempat terhenti diOlimpiade sebelumnya. 

Mari kita doakan semoga pasangan Indonesia dapat meraih emas, dengan modal pertandingan pada hari ini melawan unggulan teratas Zhang Nan/Zhao Yunlei dan pertemuan melawan pasangan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying yang pada babak penyisihan group, Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil menjadi juaranya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun