Mohon tunggu...
Ade Fathurahman
Ade Fathurahman Mohon Tunggu... Guru - Geography Teacher of SMANSA Sukabumi

Pemilik dan Pengelola Blog : https://adefathurahman.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

"Sapiens" yang Menggoda, Walau Belum Sempat Saya Baca (Bagian 1)

19 November 2022   14:56 Diperbarui: 19 November 2022   15:21 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Terbit di Harian Radar Sukabumi Pada Hari Senin, 14 Nopember 2022

Link Terkait : "Sapiens" Yang Menggoda, walau Belum Sempat Saya Baca ~ GEOGRAPHY of SMA Negeri 1 KOTA SUKABUMI (adefathurahman.blogspot.com) 

"Akang sekarangmah jarang baca buku lagi, ya?'' tanya Bung Ihsan Fitriadi, SH. seorang Anggota KAHMI yang giat memyususn opini dalam bentuk artikel menulis diberbagai media, jum'at sore kemarin (11 Nopember 2022). Saya terperangah, karena memang tidak pernah membaca lagi sebuah buku sampai tuntas seperti yang saya lakukan semasa kuliah dulu.

            Ya, saya dan beberapa rekan seprofesi ASN Guru sekarang lebih seing hanya menyempatkan diri membaca sebuah buku dari Judul, resensi dan Kata Pengantar orang terkenal atas buku itu serta membaca Daftar isi untuk memilih satu atau dua bab saja yang ingin dibaca. Sepertinya sebuah kebiasaan yang saya anggap efisien yang juga saya lakukan pada berbagai regulasi/ perundang-undangan dari mulai Level UU, Kepres, Permen, Pergub sampai tingkat Perwal atau Perbup saja.

            Dikesempatan-kesempatan waktu menyimak masalah kontemporer pun, saya dan beberapa rekan lebih sering menyimak drama-drama dehumanisasi dalam bentuk berita samapai menyita waktu yang cukup lama sebagi bagian dari istirahat harian melaksanakan tugas aktualisasi sebagai mediator pendidikan di satuan pendidikan dan penyelesaian reportasenya melalui aplikasi elektronik yang semakin hari semakin bertambah.

            Banyak alasan untuk meninggalkan kebiasaan membaca buku secara utuh, dikarenakan berbagai "Uniform Resource Locator" dari e-book atau "library" yang menjamur, baik yang berbasis search engine,maupun aplikasi sosmed semacam telegram yang saya jagokan sebagai penyimpan dokumen tekstual.

            Pertanyaan dari Bung Ihsan Fitriadi : " Akang pernah membaca Bukunya YuvalNoah Harari belum, khsunsya yang luar biasa dahsyat, Sapiens, Riwayat Singkat Umat Manusia?" Langsung saja saya jawab ; "belum." "Dahsyat lho, kang," tambahnya. Saya yang sedang didepan laptop pun pun langsung searching.  

            Saya pun mendapatkan url ini : Sapiens: Riwayat Singkat Umat Manusia - Wikipedia yang didalamnya terdapat tautan menuju situs resminya. Luar biasa, ternyata situsnya "Sapiens - Yuval Noah Harari (ynharari.com) memuat karya-karya penulis ini, diantaranya Buku dengan judul diatas, dimana judul aslinya  adalah "Sapiens: A Brief History of Humankind".

            Selanjutnya saya pun membuka tab baru untuk Google translate sebagai pembantu keterbatasan vocabulary yang saya miliki. 3 Alinea pertama pun meembuat saya tergoda untuk membaca selanjutnya. 3 Alinea yang menjelaskan tentang prubahan perilaku manusia terhadap alam yang dihubungkan dengan kesejajarannya atas kebahagiaan yang didapatkan mereka sebagai akibat perilaku yang dilakukannya terhadap alam. Selain itu dipaparkan pula mengenai keragaman segmen pembaca buku yang digelari sebagai buku yang provokatif tersebut oleh pengulasnya.

Akhirnya pikiran saya pun melayang pada beberapa paparan Bung Ihsan tentang eskatologi yang secara kontekstual difahami sebagai bagian dari hasrat penguasaan pikiran, sikap bahkan perilaku keseluruhan manusia, oleh seseorang atau kelompok kecil manusia melalui sebuah sistem yang  menjadi tatanan dimasa depan. Masa depan yang diprediksikan akan mengalami dehumanisasi yang ektrim melalui perubahan melalui  bantuan progress manusia dalam mengelola penggunaan micro-chip dalam berbagai bidang.

Sepertinya saya pun mulai tergoda dengan buku yang disebutkan Bung Ihsan Fitriadi diatas, sehingga kebutuhan menulis saya selanjutnya akan didominasi oleh ulasan buku tersebut, walau saya tidak membaca buku aslinya sekalipun. Setidaknya saya berharap bisa mencari benang merah penjelajahan berpikir penulis buku, seorang yahudi, yang saya duga sementara sebagai Saintis yang religius. Satu kelompok kecil manusia yang memiliki kemampuan menselaraskan sain dengan Firman Tuhan yang mereka anut.

 

BERSAMBUNG 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun