Mohon tunggu...
Ade Syaeful Bahri
Ade Syaeful Bahri Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan

Guru & Dosen

Selanjutnya

Tutup

Money

Teori Keynes Fakta, Konsumsi Menjawab di Tengah Pandemi Covid-19 (Anomali Kebijakan)

26 April 2020   11:11 Diperbarui: 26 April 2020   11:10 7951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Teori Ekonomi keynes Fakta, Konsumsi  menjawab ditengah pandemi covid19 (anomali kebijakan) 

Pandemi covid 19 menjadi sebuah mahluk yg menakutkan bagi negara-negara yg tiap harinya terjadi lonjakan kasus positif dan yang meninggal dunia terlebih negara yang dalam kemampuan moneter dan fiscalnya tidak begitu kuat dan terkategori negara berkembang atau tinggal landas, tak terkecuali Indonesia yang tiap harinya selalu meningkat kasus positif dan yang meninggal dunia dari covid 19, yg cenderung banyak pengamat menilai langkah-langkah kebijakan yg di ambil negara sudah terlambat karena virus ini sudah bnyak menyebar di indonesia dampak dari kurangnya antisipasi negara bahkan cenderung menganggap enteng dengan statements-statement para pejabat negara di awal-awal sebelum kasus pertama covid 19 terjadi di depok Jawa Barat,  yg resmi di umumkan Presiden Jokowi tanggal 2 maret 2020. 

Pasca kejadian itu, himbauan dan maklumat negara dengan social dan phsyical distancing serta slogannya bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah dari rumah menjadi kebijakan untuk rakyatnya memutus mata rantai covid 19, di tambah lagi dengan diberlakukannya kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang sudah banyak di usulkan oleh pemerintah daerah dan sudah di setujui oleh pemerintah pusat melalui kementerian kesehatan. 

Walaupun pada kenyataannya rasa-rasanya tidak cukup efektif membatasi gerak masyarakat dalam memutus mata rantai penyebaran covid 19, karena masih banyak masyarakat yang beraktivitas di luar rumah untuk menyambung hidup memenuhi kebutuhan ekonomi sehari-hari. 

Walaupun banyak lembaga lambaga pemerintah dan pendidikan serta fasilitas umum yg di liburkan agar  membatasi kegiatan masyarakat di luar rumah, tapi slogan dan himbauan ini tidak berlaku bagi masyarakat menengah kebawah dan cenderung miskin serta masyarakat yang berpenghasilan rendah pekerja harian atau buruh lepas dan pekerja informal yang suka tidak suka mereka tidak bisa makan kalau sehari tidak bekerja apalagi hanya mengandalkan bantuan sosial alias bansos yang tidak tepat guna dan cenderung salah sasaran bagi yang menerima karena ketidakakuratan dan biq data yang di punya negara tidak relevan. 

Dalam situasi saat ini di tengah datangnya bulan ramadhan 1441 H, kita harus akui fakta di lapangan antara kebijakan negara dan kenyataan di lapangan berbanding terbalik dengan keadaan masyarakat, dimana negara menginginkan masyarakat untuk tetap tinggal di rumah guna memutus mata rantai penyebaran covid19, tetapi masyarakat ingin tetap beraktivitas dalam memenuhi kebutuhan ekonominya sehari-hari, hal ini karena ketidaktegasan dan keambiguan negara dalam menerapkan kebijakan terkait masalah covid19 ini, dan ini menjadi history teori keynes relevan dalam keadaan kehidupan ekonomi saat ini.

 EKONOMI KEYNESIAN: adalah nama suatu teori ekonomi yang diambil dari John Maynard Keynes, seorang ekonom Inggris yang hidup antara tahun 1883 sampai 1946. Beliau dikenal sebagai orang pertama yang mampu menjelaskan secara sederhana penyebab dari Great Depression. 

Teori ekonominya berdasarkan atas hipotesis siklus arus uang, yang mengacu pada ide bahwa peningkatan belanja (konsumsi) dalam suatu perekonomian, akan meningkatkan pendapatan yang kemudian akan mendorong lebih meningkatnya lagi belanja dan pendapatan. 

Pada Teori Keynes, konsumsi yang dilakukan oleh satu orang dalam perekonomian akan menjadi pendapatan untuk orang lain pada perekonomian yang sama. Sehingga apabila seorang membelanjakan uangnya, ia membantu meningkatkan pendapatan orang lain. 

Siklus ini terus berlanjut dan membuat perekonomian dapat berjalan secara normal. Ketika Great Depression melanda, masyarakat secara alami bereaksi dengan menahan belanja dan cenderung menimbun uangnya. Hal ini berdasarkan Teori Keynes akan mengakibatkan berhentinya siklus perputaran uang dan selanjutnya membuat perekonomian lumpuh. 

Solusi Keynes untuk menerobos hambatan pereknomian ini adalah dengan campur tangan dari sektor publik dan pemerintah. Ia berpendapat bahwa pemerintah harus campur tangan dalam peningkatan belanja masyarakat, baik dengan cara meningkatkan suplai uang atau dengan melakukan pembelian barang dan jasa oleh pemerintah sendiri. Selama terjadi Great Depression, hal ini bagaimanapun merupakan solusi yang tidak populer. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun