Maafkan ayah jika telah membuatmu terlahir di dunia yang picik ini...
Dunia penuh kehampaan...
Paradoks...
Absurd...
Serta ambigu...
Suatu kesalahan terbesar bagi orang tuamu
Membiarkan dirimu berjalan menyusuri waktu tanpa pengawasan
Tak memberikan bekal
Hanya bermodal kenekatan menghadapi ganasnya hutan kehidupan
Tak ayal dirimu terkadang jatuh di tengah jalan akibat ulah dajal berjubah manusia
Tampak manis di muka, namun menusuk dari belakang
Sungguh bila demikian, ayah merasa berdosa
Menelantarkan dirimu dalam jurang kematian
Yang setiap waktu bisa mengancam nyawamu
Ingin rasanya ayah menghunus pedang
Pada setiap makhluk yang melukai dirimu
Sayang...
Ayah terlalu lemah melindungimu nak...
Ayah hanya manusia lunglai
Yang hanya bisa menggandeng tanganmu
Menuju rengkuhan Tuhan
Yang bisa melindungimu dari berbagai gangguan
Juga mendewasakanmu dengan keajaiban
Hanya itu nak, yang bisa ayah lakukan
Ayah hanya manusia bodoh tak patut dicontoh