Mohon tunggu...
Ade Lanuari Abdan Syakura
Ade Lanuari Abdan Syakura Mohon Tunggu... Guru - Bersatu padu

Hanya manusia biasa yang diberikan kehendak oleh Tuhan untuk menggoreskan pena pada secarik kertas kusam.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seorang Pemuda di Sudut Ruangan

6 Januari 2022   09:25 Diperbarui: 6 Januari 2022   09:27 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang pemuda termenung sendiri pada tepian sudut ruangan
Terlihat dengan jelas kelopak mata hitam di wajahnya
Sebuah pertanda bahwa beban-beban kehidupan telah terpikul...
Pada pundak yang ringkih

Padahal perjalanan kehidupan yang ia lalui sedang menanjak
Bagai menaiki tebing gunung berapi
Kanan kiri terdapat jurang kematian

Si pemuda telah kepayahan mengangkat beban hidup
Ingin rasanya menaruh semua beban itu
Tapi tak akan bisa...
Sebab semua yang telah terjadi tak akan bisa diputar kembali

Puing-puing penyesalan kini telah menumpuk
Atas semua kesalahan pilihan hidupnya
Sebuah pilihan yang didasarkan atas ego pribadi
Bukan karena kejernihan hati
Pemuda malang itu kini menyendiri
Sedang berbicara dengan sudut-sudut ruangan yang gelap

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun