Mohon tunggu...
Ade Lanuari Abdan Syakura
Ade Lanuari Abdan Syakura Mohon Tunggu... Guru - Bersatu padu

Hanya manusia biasa yang diberikan kehendak oleh Tuhan untuk menggoreskan pena pada secarik kertas kusam.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Andaikan Aku yang Bertanding

30 Mei 2021   06:24 Diperbarui: 30 Mei 2021   06:57 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jari-jemariku amat lincah menggerakkan layar hp. Mataku tertuju ke arahnya, fokus memperhatikan hal-hal yang terjadi di dunia maya. Beberapa hari lalu sempat heboh di media sosial bahwa seorang pecatur online unggulan menanatang atlet nasional setelah sebelumnya mereka saling sindir dalam sebuah podcast nomor wahid di Indonesia.

Usut punya usut bahwa pecatur online yang konon katanya pernah mengalahkan pecatur hebat asal Amerika tidak terima jika selama bertanding melalaui gawai dituduh curang oleh beberapa pihak, termasuk atlet nasional itu. Beberapa pihak yang mahir dalam dunia percaturan juga mempunyai asumsi sama, bahwa pecatur online melakukan intrik ala-ala hacker sehingga bisa menang melawan siapa saja di dunia maya.

Dewa Kipas, adalah pecatur online yang sangat viral di media sosial. Entah di youtube, instagram, maupun twitter. Kehadirannya seolah membuka mata warganet bahwa ada orang Indonesia yang mampu mengalahkan pecatur-pecatur handal luar negeri, namun tak menjadi sorotan media mainstream, apalagi pemerintah.

Sore ini, Dewa Kipas akan bertanding melawan atlet catur nasional yang bernama Irene Sukandar dalam sebuah acara milik youtuber senior, Deddy Corbuzier atau akrab dipanggil dengan sebutan Om Ded.

Banyaknya sponsor juga antusiasme warganet membuat acara ini berlangsung secara meriah. Om Ded telah menyiapkan uang sebanyak 300 juta rupiah, dengan rincian; 200 juta rupiah untuk pemenang, sedang 100 juta rupiah untuk yang kalah. Hadiah itu menjadi rekor tertinggi dalam ajang pertandingan catur yang diadakan di Indonesia.

Lebih jauh, hadiah itu setara dengan medali emas dalam ajang catur SEA GAMES 2019. Benar-benar fantastis dan spektakuler. Bagiku itu angka yang lumayan untuk membeli beberapa petak tanah sekadar memulai usaha atau modal membangun rumah di kota kecil.

Aku menghela napas panjang, mataku menyipit seperti melihat titik kecil hitam dari kejauhan, padahal jelas-jelas kesilauan cahaya HP. Meski begitu, mataku tak jenuh menatap layar, menunggu pertandingan seru nan akbar dimulai.

*****

Selang sejam kemudian pertandingan dimulai, Dewa Kipas dan Irene menari-nari dalam papan catur. Mereka bertanding tidak menggunakan otot dan fisik, tapi melalui kekuatan otak. Dua menit berjalan, mereka sama-sama imbang walau Irene lebih menguasai pertandingan dengan bermain menyerang, sedang Dewa Kipas asyik bertahan.

Lima menit kemudian, hasil mulai tampak karena Dewa Kipas melakukan blunder yang menyebabkan Irene memenangi ronde pertama. Banyak warganet menyayangkan kekalahan Dewa Kipas, seharusnya di pertandingan pertama ini dia menunjukkan taringnya agar bisa menang.

Selanjutnya, di ronde kedua banyak yang berharap kemenangan ada di tangan Dewa Kipas, namun sayang. Dia kembali kalah telak pada ronde kedua dan ketiga. Kemenangan 3-0 berada di tangan Irene, sedang Dewa Kipas harus mengakui kekuatannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun