Mohon tunggu...
Ade Lanuari Abdan Syakura
Ade Lanuari Abdan Syakura Mohon Tunggu... Guru - Bersatu padu

Hanya manusia biasa yang diberikan kehendak oleh Tuhan untuk menggoreskan pena pada secarik kertas kusam.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Janji yang Harus Dilanggar

16 Februari 2021   07:27 Diperbarui: 16 Februari 2021   19:45 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi ditinggal sendiri di rumah. (sumber: pixabay.com/Anemone123)

"Semuanya ready. Aku siap berangkat."

Ujarnya bahagia, sembari menampakkan senyum termanis ke istrinya. Melihat itu, Septi tersenyum sambil menggelengkan kepala. Ia tak menyangka suaminya akan selucu itu apabila tersenyum.

"Aku janji akan segera pulang jika semua urusan telah selesai."

Sembari mendekat, ia mencium perut sang istri karena di dalamnya mengandung seorang anak laki-laki yang kelak akan menjadi anak pertama. Septi kembali tersenyum, tangan kanan yang halus mengelus kepala suaminya, sebagai pertanda bahwa ia akan selalu menunggu kepulangan sang suami.

"Ayah besok pergi sebentar ya nak? Temani ibumu ya, jangan sampai ia merasa kesepian?"

Deva kembali menciumi perut istrinya, dengan gemas Septi mengacak-acak kepala suaminya itu.

"Iya ayah... Hati-hati di jalan, adek tunggu di rumah..."

Septi mencoba menjawab, seolah anak di dalam kandungannya yang berbicara.

*****

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Pagi-pagi sekali, Deva berangkat menuju ke Bandara. Istrinya melepas kepergian sang suami dengan butiran air mata. Beberapa hari ke depan, tentu ia akan merindukan suaminya.

Deva berjalan ke luar rumah, menaiki sebuah taksi yang telah ia pesan. Lambaian tangannya menjadi tanda perpisahan terakhir sebelum ia berangkat menuju kota Medan. Septi terus menatap kepergian suaminya hingga benar-benar hilang dari pelupuk mata. Meski kepergian suaminya ke luar provinsi bukan yang pertama, namun entah mengapa dirinya merasa janggal untuk melepas suaminya, meski tak sampai seminggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun