Mohon tunggu...
Ade Lanuari Abdan Syakura
Ade Lanuari Abdan Syakura Mohon Tunggu... Guru - Bersatu padu

Hanya manusia biasa yang diberikan kehendak oleh Tuhan untuk menggoreskan pena pada secarik kertas kusam.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Memusnahkan Setangkai Mawar Merah

27 Desember 2020   05:10 Diperbarui: 27 Desember 2020   05:32 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setangkai mawar merah yang kau kirim...

Telah layu, menjadi sampah di masa depan

Setangkai mawar merah yang kau kirim...

Menjadi simbol perpisahan diantara dua insan yang hendak menyatu

Kau rela meninggalkanku tanpa seribu kata

Membunuhku dengan menggoreskan luka pada jiwa-jiwa bersih nan suci

Kau hancurkan semuanya tatkala aku siap menjalin ikatan suci

Setangkai mawar merah milikmu manjadi bukti bahwa kau adalah seorang serigala berbulu domba

Mencabik diriku dalam rayuan manis mulut sampahmu

Aku... menatap setangkai mawar milikmu...

Kuinjak, kuludahi dengan semua tetes air mata ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun