Mohon tunggu...
Ade Lanuari Abdan Syakura
Ade Lanuari Abdan Syakura Mohon Tunggu... Guru - Bersatu padu

Hanya manusia biasa yang diberikan kehendak oleh Tuhan untuk menggoreskan pena pada secarik kertas kusam.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Shalatku

11 Agustus 2020   09:05 Diperbarui: 11 Agustus 2020   08:54 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak usah kau tanya shalatku untuk siapa

Saat takbiratul ihram...

Pikiranku melayang

Jangan-jangan sandalku hilang

Dibawa manusia fakir yang tak makan nasi tiga hari

Saat rukuk...

Pikiranku terbang

Seorang rentenir akan datang

Mengetuk pintu dengan kasar, menagih cicilan motor yang jumlahnya selangit

Sedang aku tak punya uang

Saat i'tidal...

Aku meraba saku baju

Memastikan kunci lemari tak hilang ditelan lupa

Walau isi lemari bukanlah harta warisan Qarun

Saat sujud...

Aku teringat akan ricuhnya pertengkaran keluarga

Akibat berebut warisan sepetak tanah

Saat salam...

Aku berharap ganjaran dua puluh tujuh derajat

Dan mendapat surga yang di dalamnya terdapat bidadari cantik

Itulah shalatku

Bagaimana shalatmu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun