Mohon tunggu...
Ade Lanuari Abdan Syakura
Ade Lanuari Abdan Syakura Mohon Tunggu... Guru - Bersatu padu

Hanya manusia biasa yang diberikan kehendak oleh Tuhan untuk menggoreskan pena pada secarik kertas kusam.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cahaya Hati

21 Agustus 2019   14:56 Diperbarui: 21 Agustus 2019   15:05 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
javaindigo.blogspot.com

Aku berjalan menyusuri pantai yang gelap gulita

Tak ada setitik cahaya disana

Hanya desiran ombak pantai yang menyapa telinga

Sudah kuduga, aku hanya bermandi suara disana

Gelap membuat kedua mata ini tak bisa melihat

Namun ketahuilah, bahwa gelap tak berarti membutakan mata hati

Hati yang bersih membuka mata batin agar senantiasa berjalan menuju jalan haqiqi

Bukan jalan kefanaan yang penuh dengan kehinaan

Menempuh jalan haqiqi bak menyusuri lorong kegelapan

Sepi dan sunyi, namun diujung jalan penuh dengan cahaya keindahan

Begitu pula aku disini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun