Seorang pemuda nan jauh di negeri orang
Bersandar pada pohon kurma yang rimbun
Matanya nanar menatap alam disekitar karena lama tak kembali ke kampung halamannya
Ia ingat akan rumahnya yang mungil dan sederhana, namun tetap layak dipandang mata
Di rumahnya, ia teringat akan kenangan indah yang tak terlupakan bersama kedua orang tuanya
Di rumah mungilnya, ia mendapatkan cinta tulus ikhlas dari orang tuanya
Cinta yang dapat menguatkan anaknya agar berani menantang dunia
Hingga ia berada di semenanjung  Arab sana
Â
Menuntut ilmu dengan suka cita, tanpa ada keraguan dalam benaknya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!