Mohon tunggu...
Ade Lanuari Abdan Syakura
Ade Lanuari Abdan Syakura Mohon Tunggu... Guru - Bersatu padu

Hanya manusia biasa yang diberikan kehendak oleh Tuhan untuk menggoreskan pena pada secarik kertas kusam.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hakikat 1 Januari

2 September 2018   09:13 Diperbarui: 2 September 2018   09:24 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suara sumbang terompet tahun baru begitu mengusik telinga

Begitu pula suara petasan membuat jantung ini terkejut bukan kepalang

Ratusan ribu orang, berlomba-lomba merayakan semarak tahun baru

Berharap bahwa dengan merayakannya, kebaikan akan tertuai dalam hatinya

Layaknya sebuah doa, mereka mengira jika mengerjakannya akan berbuah pahala

Mereka juga mengira bahwa merayakannya, berarti berbuah surga

Seolah apa yang mereka kerjakan merupakan sebuah tuntutan dari Sang Maha Kuasa

Dan apa yang mereka kerjakan seakan petuah dari Nabi

Padahal bukan...

Tahun baru bukanlah ajang menghias diri dengan berfoya-foya

Tahun baru merupakan sarana evaluasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun