Mohon tunggu...
zikri adam
zikri adam Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Hola

Make your the best choice

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

mengadu nasib di jalanan

18 Februari 2020   23:11 Diperbarui: 18 Februari 2020   23:18 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dadang itulah panggilan akrab yang sering di lontarkan kepadanya, ia lahir di kota ahlakhul karimah yaitu tangerang, kota besar yang dekat dengan ibu kota yaitu jakarta. dan Itulah kota yang menjadi saksi bisu kehidupan dia meskipun dia kecil hidup di kota kembang yaitu kota Bandung, ia hidup bersama kakaknya yaitu Arif, Ayahnya yang bernama Ujang dan Ibu tirinya yang bernama wati. Bahwa kita tahu, orang banten/Tangerang merupakan orang yang terkenal dengan kerja kerasnya termasuk Dadang.

*Part 1*

Pada masa ia sedang kanak-kanak dia bersekolah di daerah Bandung, ia hidup damai dengan ibu tirinya

"Dadang bangun, ini waktu pertama kamu sekolah" Ucap Ibu tirinya

"Iya mah sebentar lagi Dadang mau bangun" balas Dadang

meskipun sudah dipanggil beberapa kali tetapi Dadang tidak mau datang menghampirinya, Ibu tirinya pun berucap

"Ya allah dadang kenapa lama sekali bukannya mandi siap-siap malah tidur di kamar, kamu tahu kan sekarang kamu diam di Bandung dan mau sekolah, ini mamah sudah nyiapin sarapan buat kamu, kamu hobinya tidur mulu"

Akhirnya Dadang pun keluar dari kamarnya "siappp ibu negara laksanakan"

Begitulah aktivitas Dadang dirumah bersama Ibu tirinya, memang terkenal dengan wataknya yang keras tetapi hubungan mereka sudah seperti anak dan ibu kandungnya. Pada dasarnya, Dadang sering memendam masalahnya sendiri dan lebih diam di kamarnya lalu tidur apabila masalah di luar datang kepadanya dan tidak pernah menceritakan masalah tersebut kepada siapapun.

Banyak kejadian sebelum Dadang menginjakan kakinya ke kota kembang, mulai dari sekolah dasarnya yang kurang di perhatikan oleh ibu kandungan karena ibu kandungnya didiagnosis kanker dan akhirnya wafat, Ayahnya yang menikah lagi dan menetap di kota kembang. Dulunya Dadang pada usia menginjak sekolah dasar pun akhirnya berjualan asongan bersama kakaknya demi mencukupi kebutuhannya sehari-hari

Hal itu membuat Dadang tumbuh menjadi orang yang pekerja keras dan siap untuk menghadapai resiko yang akan menimpanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun