Mohon tunggu...
Muhammad Sadam
Muhammad Sadam Mohon Tunggu... Konsultan -

I love competitions—the ones that are open, free, and fair for everyone, and I mean, EVERY ONE | Racists, Sexists & Homophobes... STAY AWAY from my page!

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Z-Alert: Terobosan Modern yang Wajib Dimiliki untuk Mitigasi Risiko Bencana

13 Maret 2017   14:48 Diperbarui: 14 Maret 2017   00:01 2055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Direktur PT Zurich Insurance Indonesia, Philippe Danielski, dalam peluncuran aplikasi Z-Alert dengan aksi pantonim, di Jakarta. (foto: BRIAN HIKARI/TEMPO)

Ketika suatu bencana terjadi, apakah itu kecelakaan, kebakaran, atau bencana alam seperti banjir, gempa bumi, ataupun tanah longsor, maka tidak ada teknologi hebat apapun yang bisa menghentikan itu semua. Namanya juga kekuatan alam, tidak ada yang bisa secara absolut memastikannya. Hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah memitigasi tingkat risiko kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan.

Ingat, risiko bawaan (inherent) dari setiap jenis bencana, apapun itu, tidak akan bisa kita hilangkan secara mutlak. Tapi kita bisa melakukan upaya minimalisasi atas risiko dan kerugian yang berpotensi timbul dari bencana tersebut. Dan aplikasi Z-Alert yang ditawarkan oleh Zurich Insurance Indonesia adalah salah satu tools kontemporer yang menurut saya wajib untuk kita miliki (saat ini baru tersedia untuk warga Jakarta).

Keberadaan instrumen manajemen risiko seperti Z-Alert ini akan memungkinkan kita menghindari kesalahan-kesalahan yang justru bisa membuat kerugian yang kita alami dari suatu bencana semakin besar. Seperi yang menimpa Suci, salah satu rekan saya di daerah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, beberapa tahun silam. Ia mengabaikan upaya praktis tanggap risiko bencana yang berujung pada kerugian finansial yang sangat besar.

Ketika membeli mobil barunya saat itu, Suci ditawari program asuransi untuk perlindungan kendaraan. Namun karena seperti kebanyakan warga Indonesia yang masih belum terbiasa memakai jasa asuransi, Suci pun mengabaikan dan menganggap akan bisa menanggung kerugian apapun yang akan menimpanya di masa depan nanti. Hal yang sama ia lakukan ketika mendapat tawaran asuransi jiwa. Ia mengabaikannya.

Tahun 2008 adalah salah satu tahun dimana Jakarta dilanda banjir yang luar biasa parah. Saking parahnya bahkan saat itu kompleks area Istana Negara pun tergenang banjir hingga setinggi betis orang dewasa. Dan pada saat kejadian itu, teman saya, Suci, sedang dalam perjalanan dari Bandung. Saat itu smartphone belum ada sehingga Suci hanya mengandalkan informasi dari radio di sepanjang perjalanan pulang.

Informasi dari radio tidak menyebutkan detail apa-apa soal lokasi banjir di sekitar kompleks rumah Suci. Ia juga tidak dapat menghubungi tetangganya karena ponselnya yang sedang lowbat. Ia pun memutuskan untuk gambling karena selama tiga tahun ia tinggal di Jakarta, rumahnya belum pernah kena banjir. Keluar dari tol dalam kota ia pun memilih menggunakan jalur biasa yang ia tempuh di kawasan Sudirman.

Seandainya Suci mendapatkan informasi yang benar, maka ia tidak akan terjebak dalam kemacetan parah, di bawah deras hujan, dan mobilnya yang terendam air—yang berujung pada kecelakaan yang dialaminya saat itu. Ketika akhirnya keluar dari kawasan tergenang air tidak jauh dari Terminal Blok M, sebuah truk besar menghantam mobilnya di pertigaan Melawai. Mobilnya hancur dan Suci harus dirawat sebulan di rumah sakit.

Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi dalam hidup ini. Dan hal yang terjadi kepada Suci itu bisa terjadi kepada siapapun, kapanpun, dan dimanapun. Yang terbaik yang bisa kita lakukan adalah mencegah agar kerugian yang ditimbulkan tidak begitu besar. Dan instrumen seperti program asuransi maupun aplikasi Z-Alert yang ditawarkan oleh Zurich Insurance ini sangatlah penting dalam upaya mitigasi kerugian tersebut.

Z-Alert merupakan aplikasi berbasis smartphone yang akan memperingatkan penggunanya terhadap bencana-bencana alam seperti banjir, kebakaran, kecelakaan, dan bencana lain. Bentuk peringatan dini itu dikirimkan jika terjadi risiko bencana di tempat-tempat yang telah kita daftarkan. Aplikasi ini memberikan informasi secara lengkap dan rinci, termasuk jarak pengguna dari lokasi bencana. (Zurich.co.id, 2017)

Aplikasi Z-Alert ini dibuat berdasarkan kerja sama PT Zurich Insurance Indonesia dengan Palang Merah Indonesia (PMI) dan Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD), yang memang terlibat langsung dalam penanganan bencana. Dengan begitu, penanggulangan bencana dapat dilaksanakan sesegera mungkin.

Misalnya di daerah 'A' status peringatan dari BPBD adalah 'siaga satu', maka Z-Alert akan mengirimkan notifikasinya kepada pengguna yang mendaftarkan lokasi tersebut. Tak hanya itu, dari Z-Alert kita juga akan mendapatkan saran-saran praktis tentang cara perlindungan terhadap diri dan juga pada properti kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun