Mohon tunggu...
adam ashilramadhan
adam ashilramadhan Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

mahasiswa yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjaga Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat

27 September 2022   20:20 Diperbarui: 27 September 2022   20:22 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

lima sila Pancasila: Ketuhanan Yang Maha Esa. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

Persatuan Indonesia. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Setiap 1 Juni masyarakat Indonesia akan memperingati Hari Lahir Pancasila. Sebagai ideologi bangsa Indonesia, Pancasila adalah cara hidup yang tidak hanya harus dipelajari, tetapi juga diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila mempunyai nilai-nilai luhur yang telah lama diterapkan oleh masyarakat Indonesia. Bukan itu saja, ideologi Pancasila merupakan dasar negara Indonesia dan menjadikan kita mempunyai tujuan yang jelas. Sesuai dengan namanya, kata Pancasila berarti lima sila. Kini, dalam setiap sila, terdapat nilai-nilai murni yang boleh kita terapkan dalam kehidupan keseharian termasuk dalam urusan perniagaan seperti penjelasan berikut;

Sila ketiga Pancasila mengandung nilai persatuan yang berbunyi “Persatuan Indonesia”. Melalui prinsip ini, warga Indonesia diingatkan untuk menjunjung perpaduan walaupun berbeza latar belakang. Perbezaan ini boleh berbeza-beza, seperti etnik, agama, dan bahasa. Salah satu perkara yang boleh dilakukan untuk memartabatkan nilai ini dalam dunia keusahawanan ialah menyokong rekan usahawan.

Kepentingan Hidup Bermasyarakat

Aktualisasi dan pelaksanaan nilai-nilai riflok yang sebenarnya di tengah-tengah kehidupan masyarakat sangat penting memandangkan riflok mampu menyatukan kepelbagaian budaya, tradisi dan adat dalam ikatan kebersamaan yang saling menghormati dan menghormati.

Aktiviti Riflok yang masih berjalan, menurut Menteri Sosial, sangat penting di tengah-tengah kehidupan bernegara yang terus dicabar. Di sesetengah wilayah, terdapat banyak konflik sosial sejak kebelakangan ini yang boleh dielakkan sekiranya penghormatan dan penerimaan perbezaan diutamakan.

Pemerintah tidak boleh melakukannya sendiri tanpa sokongan masyarakat. Justru, dalam hal ini wajib hukumnya mengajak tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, pemuda, dan pemimpin wanita untuk memperkukuh perpaduan dan perpaduan di wilayah masing-masing.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun