Mohon tunggu...
Adam Fatoro Bachtiar
Adam Fatoro Bachtiar Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Ojo gumunan,ojo getunan,ojo kagetan, lan ojo aleman

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Orangtua yang Over Protective terhadap Perkembangan Anak

18 April 2021   15:32 Diperbarui: 18 April 2021   15:51 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Oleh : Adam Fatoro Bachtiar

1903016029

PAI-4A

FITK UIN WALISONGO

 Belakangan ini pergaulan anak-anak dikalangan tingkat sekolah dasar sudah sangat memprihatinkan. Apalagi pada saat pandemi ini anak-anak cenderung lebih banyak bermain daripada belajar. Contoh saja anak-anak pada zaman sekarang sudah mengenal yang namanya merokok, judi, dan menonton video porno. Hal ini jika dibiarkan akan sangat berpengaruh pada pola piker anak itu sendiri. 

Suatu sikap yang sudah tertanam sejak dini akan sulit dirubah ketika ia sudah menginjak usia dewasa. Dalam hal ini pola asuh orang tua menjadi bagian yang sangat penting dalam perkembangan anak. Pola asuh merupakan ajaran atau pola pendidikan yang diajarkan orang tua kepada anak. Sedangkan pola asuh yang over protective merupakan pola pengasuhan yang berlebihan yang diberikan oleh anak dengan alasan tertentu sehingga anak tidak bisa melakukan sesuatu sesuai dengan kehendaknya sendiri.

Orang tua merupakan lingkungan pertama yang didapat oleh anak, sekaligus menjadi pondasi utama dalam perkembangan anak. Orang tua yang mampu mengetahui fungsi dan perannya akan menempatkan posisinya dengan baik dan menerapkan pola asuh yang baik pula. 

Akan tetapi dengan melihat pergaulan anak-anak yang semakin memprihatinkan, orang tua banyak yang mengekang anaknya dengan alasan yang berbagai macam. Mendidik anak memerlukan kemampuan interpersonal dan harus memiliki mental yang matang, akan tetapi kebanyakan orang tua mendidik anak berdasarkan didikan yang ia terima dari orang tuanya dulu. Ini jelas tidak baik bagi psikologi anak, karna setiap anak memiliki mental yang berbeda-beda dan tidak bisa disamaratakan.

Setiap keluarga biasanya memiliki pola asuh terhadap anak yang berbeda-beda. Pendidikan dalam keluarga merupakan yang pertama dan utama, karena disinilah seorang anak dimulai. Didalam keluarga inilah tingkah laku seorang anak mulai terbentuk. Pendidikan keluarga tercermin dalam intensitas hubungan dalam pola asuh orang tua dalam mendidik anaknya yang diwujudkan dalam bentuk sikap dan perilaku orang tua kepada anak. Peran keluarga menjadi penting untuk mendidik anak baik dalam sudut tinjauan Agama, tinjauan sosial kemasyarakatan maupun tinjauan individu(Jojon, dkk. 2017:526). Jika pola pendidikan anak dalam keluarga tersebut baik, maka akan menghasilkan perkembangan kepribadian anak yang menjadi manusia dewasa yang mampu berfikir positif dalam segi agama, intelektual, dan kemampuan mandiri anak.

Kemandirian anak dapat dilihat ketika anak menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan penuh tanggungjawab. Anak yang mandiri akan memiliki kepribadian yang baik. Selain itu kemandirian pada anak juga berpengaruh pada mental anak, anak yang mandiri akan memiliki mental yang bagus dalam menghadapi setiap masalah dalam hidupnya kelak. Kemandirian anak berasal dari pola asuh orang tua yang baik, pola asuh yang lebih mengedepankan pendidikan daripada kekerasan ataupun bentakan.

Pada dasarnya orang tua harus memberikan hak untuk berkembang kepada anak. Setiap anak harus mendapatkan hak untuk tumbuh dan berkembang yang sesuai dengan kemampuan dan bakat yang ia miliki. Oleh karena itu perlu dukungan dan perhatian dari orang tua untuk menumbuhkan rasa percaya diri dalam diri anak, sehingga anak mampu memaksimalkan potensi yang ada pada dirinya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun