Mohon tunggu...
Ahmad AdabiySaputra
Ahmad AdabiySaputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - 💞yang baca dalem ati bahagia terus yaa

📍Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ✍️20107030105

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berhasil Bertahan dari Pandemi dengan Bisnis Pembuatan Akuarium

25 Juni 2021   21:17 Diperbarui: 25 Juni 2021   21:29 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Covid-19 berdampak ke segala sektor, salah satunya sektor ekonomi. Hal ini dirasakan secara signifikan oleh para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang mengalami krisis ekonomi. Pasalnya, menurunnya daya beli masyarakat akibat pandemi Covid-19 juga sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan usaha UMKM. Kondisi ini membuat pelaku UMKM harus punya cara agar tetap bisa bertahan di kondisi kritis, salah satunya yang kini dilakukan oleh fauzan (23), pemuda yang memiliki usaha sebagai pengrajin Akuarium di Desa Pundung, Nogotirto, Gamping, Sleman, Yogyakarta ini.

Di rumahnya, Fauzan dengan dibantu oleh ayahnya membuat berbagai ukuran Akuarium ikan hias, ia mampu membuat 3 sampai 5 aquarium setiap harinya dan dengan di promosikan lewat facebook dan whatsapp sehingga banyak orang melihat dan laku dipasaran.

Saat saya temui di rumahnya, Fauzan (23) menceritakan awal mulanya membangun usaha ini. Cerita itu bermula saat ia baru saja lulus SMK. Ternyata ia sempat bekerja di pemotongan ayam dan tempat sablon baju. Tapi, ia hanya betah selama 1 bulan di kedua tempat bekerjanya tersebut.

"Tetapi karena saya orangnya bisa dibilang kreatif saya tidak kehabisan akal mas, saya mencoba untuk membuat mainan anak-anak dari gypsum yang dicetak berbagai bentuk, gabus yang ditempel kertas gambar dan keduanya saya berikan bungkusan kecil pewarna agar dapat diwarnai sendiri oleh yang membelinya". "Setelah itu saya jajakan di berbagai SD dan kampung yang banyak anak kecilnya".  Imbuhnya. Tetapi usaha tersebut tidak berjalan baik karena semakin lama semakin sedikit peminat dan memutuskan untuk berhenti.

Lalu, karena bingung tidak mempunyai pekerjaan dan teman-teman saya sudah memiliki jalan hidup masing-masing seperti ada yang sudah bekerja, ada yang usaha dan ada yang memutuskan berkuliah. Saya memelihara ikan predator yang kebetulan pada saat itu sedang musim orang menyukai ikan dengan jenis predator serta membeli segala peretelan kebutuhan untuk memelihara ikan seperti Akuarium dll. "saya masi ingat betul pada saat itu harga aquarium ternyata mahal sekali" imbuh fauzan.

Setelah lama memelihara ikan, fauzan juga meraup sedikit keuntungan di dalamnya dengan bisnis jual beli ikannya tersebut. Dirasa yang berpotensi tidak hanya ikannya saja, ia memutuskan untuk bermain ke tempat temannya yang mempunyai usaha sebagai pengrajin akuarium. " Awalnya saya hanya melihat cara pembutan akuariumnya, tetapi ternyata membuat akuarium dapat saya pelajari." Dalam hati ia berpikir siapa tau ini bisa saya jadikan sebagai peluang usaha.

dokpri
dokpri
Fauzan (23) mengatakan, ide membuat usaha ini berawal sejak tahun 2019 Awal, tapi sebatas riset saja. dengan modal nekat, barulah ketika pandemi masuk ke Indonesia mendorongnya merealisasikan ide tersebut dan diberi nama ARSITANK. tank disini berarti akuarium.  Sebelum memulai usaha ini mas fauzan pernah memulai usaha-usaha lain seperti menjual mainan pabrikan, ikan hias keliling, durian, mainan produksi sendiri, telur puyuh goreng, sablon baju dll. Tetapi semua itu tidak sesuai rencana dalam artian kurang beruntung.

Kembali ke topik "awal sekali saya membeli aquarium bekas di facebook untuk saya perbaiki sendiri dan saya jual kembali di facebook dengan model lelang dan ternyata ada yang membelinya." Setelah itu ia membeli lagi kaca bekas di tukang rosok untuk mencoba membuat aquarium dari nol. Dan mengulang hal yang sama dengan melelangnya di facebook dan ternyata mendapat respon dengan baik oleh pengguna faceebook.

Dirasa melihat peluang usaha yang bagus, ia memberanikan diri untuk membeli kaca baru di toko bangunan dan membeli alat-alat yang lebih mumpuni untuk membuat aquarium. " dulu saya kira semua harga kaca dipasaran sama mas, ternyata berbeda-beda, dan dari situ karena saya orangnya suka riset, saya mendapatkan info tempat kulakan alias tempat yang paling murah nya di gudang kaca Sinar Mulia Jaya yang berlokasi di Pete, Sidoarum, Godean dan membeli kaca disitu sekalian di potong disana sesuai ukuran bahan baku mentah yang saya pesan."

Dalam mengembangkan usahanya, fauzan (23)  juga membuat surat usaha resmi di kelurahan. "saya mencoba mengajukan sebagai umkm mas, kemudian setelah itu langsung ke bank untuk ikut kur (kredit usaha rakyat) guna menambah modal untuk mengembangkan usaha saya dan cair sekitar 25 juta". Dan dana tersebut saya gunakan untuk membeli alat-alat, kaca, dan besi untuk setelah itu saya minta kepada teman untuk las besi tersebut untuk tatakan kaca. Serta pengembangan tempat usaha

Bengkel Mula mula/dokpri
Bengkel Mula mula/dokpri
Bengkel Renovasi/dokrpi
Bengkel Renovasi/dokrpi
tatakan kaca/dokpri
tatakan kaca/dokpri
Awalnya mas fauzan membuka usaha nya di depan rumahnya. Lambat laun pesanan aquarium berdatangan dan usaha semakin baik. Fauzan (23) mengatakan hal yang paling penting adalah dengan memperlakukan konsumen dengan baik. " semua konsumen saya awalnya saya ajak ngopi dirumah saya mas sekalian ambil aquarium. Dari situ saya menjadi lebih akrab dan orang tersebut juga menjadi langganan saya sekaligus sales saya dalam artian dia bisa menyebarkan usaha saya ke teman-temannya ( mulut ke mulut). "dan sekarang alhamdulilah, saya dapat membuat bengkel pembuatan aquarium di samping rumah saya".

suasana di dalam bengkel/dokpri
suasana di dalam bengkel/dokpri
Dalam usahanya tersebut fauzan menjumpai suka maupun duka di dalamnya. Sukanya seperti usaha semakin banyak pembeli, jadi banyak kenalan, puas bisa membuat usaha sendiri dan sedikit-sedikit bisa membantu  biaya hidup orang tua. Duka nya ketika sepi pelanggan, keslahan penmotongan bahan baku kaca, harga bahan baku naik.

Mengenai pandemi yang berdampak pada usaha umkm. Fauzan (23) berkata "pertama malah pesenan banyak mas. Karena orang yang hobi ikan semakin banyak juga. hal itu membuat usaha saya semakin bagus. Tetapi, Karena yang pesan aquarium banyak, hal tersebut membuat harga kaca naik. "Tetapi alhamdulilah usaha saya tetap stabil, bahkan saya bisa membantu teman saya untuk bekerja di dalam usaha saya tersebut". Selain itu, fauzan juga mempunyai strategi untuk menyikapi hal tersebut. Seperti, posting setiap hari di facebook dan whatsapp, ramah dengan penjual, riset tempat kulakan bahan baku paling murah.

Usaha membuat aquarium sekarang menjadi bisnis fauzan dan ayahnya. Keduanya kompak dalam mengolah bahan baku menjadi aquarium, hingga memasarkannya. Fauzan (23) mengatakan, ide membuat usaha ini berawal sejak tahun 2019 Awal, tapi sebatas riset saja. dengan modal nekat, barulah ketika pandemi masuk ke Indonesia mendorongnya merealisasikan ide tersebut. Dan alhamdulilah usaha tersebut berhasil sampai sekarang.

Sampai sat ini omzet usaha mas fauzan dapat mencapai 3-5 juta perbulan dan setiap hari tetap memproduksi akuarium yang biasanya dicari dipasaran serta rajin posting di facebook dan whatsap. Fauzan berpesan dalam memulai usaha yang paling penting adalah meperlakukan konsumen dengan baik, rajin dan selalu berusaha sebaik mungkin. Mumpung masih muda gunakanlah waktumu untuk menjelajahi semuanya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun