Mohon tunggu...
Ahmad AdabiySaputra
Ahmad AdabiySaputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - 💞yang baca dalem ati bahagia terus yaa

📍Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ✍️20107030105

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Gagal, Coba Lagi atau Menyerah? Pilihan Ada pada Kita

21 April 2021   03:48 Diperbarui: 21 April 2021   03:58 1306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kata gagal sering disalah artikan oleh kebanyakan masyarakat kita, mereka selalu berpikiran atau mempunyai stereotip bahwa kegagalan mempunyai sifat yang mutlak dan tidak dapat diganggu gugat, tamat, game over dan sebagaianya. pertanyaannya,  "apakah pengertian dari kegagalaan adalah mutlak? 

Menurut saya, kegagalan itu mempunyai pengertian dari masing-masing personal atau diri pribadinya. jadi, bagi saya kegagalan seperti gagal masuk perguruan tinggi negeri, gagal dalam hal percintaan, gagal tidak memenuhi kualifikasi untuk masuk jurusan ini dan segala macam nya itu menurut saya tergantung pada pola pikir kita.

Kegagalan adalah ketika kita mempunyai suatu goals atau tujuan, suatu target,  tetapi kita tidak bisa mencapai atau memenuhi target tersebut. menurut saya gagal adalah ketika diri kita jatuh tapi tidak mau bangkit lagi. it's okay to take your time karena terkadang hal-hal buruk yang terjadi kepada kamu tidak sepenuhnya ada dalam kapasitas dan kendali kamu, tapi kalau kamu sengaja menenggelamkan dirimu pada fakta bahwa kamu jatuh dan kamu gagal, trust me it is what failure really is. 

Tidak ada yang sempurna di dunia ini. Akan tetapi saya percaya setiap orang dapat menjadi lebih baik dan bijaksana. Setiap orang memiliki kesempatan untuk bertumbuh menjadi orang yang lebih dewasa. di mana kegagalan dapat menjadi salah satu hal yang membantu kita bertumbuh. Tidak terkecuali saya. 

Kegagalan yang saya alami tidak hanya seputar pendidikan  saja, melainkan juga di hubungan atau asmara. Bahkan berkali-kali  saya gagal dalam hal tersebut. 

Awal mengalami kegagalan pasti ada perasaan menyesal, kecewa, trauma bahkan sampai pada fase menyalahkan diri sendiri. namun,  setelahnya saya tahu ada yang namanya konsekuensi. Kesalahan demi kesalahan yang dibuat justru memberikan ruang belajar lebih banyak.

Dari kegagalan kita bisa berevolusi jika mau melakukan evaluasi diri. Apa yang salah dari keputusan kita. Mungkin cara berpikir kita yang salah. Mungkin kita harus mengubah cara berpikir. Akhirnya inilah cara kita untuk melihat nilai diri kita sendiri dan untuk lebih dewasa.

Bicara mengenai cara menyikapi kegagalan, saya jadi teringat kata motivasi dari CEO Buka Lapak, Achmad Zacky  dalam talkshownya bersama Chairil Tanjung yang juga  sebagaiCEO dari CT Corps. Kedua nya mempunyai cerita yang sama, yaitu berkali-kali mengalami kegagalan.  Beliau mengatakan bahwa  "kegagalan adalah alat pembelajaran yang sangat dahsyat, gagal sama dengan belajar" kenapa gagal bisa dikatakan demikia, karena dengan kita gagal, hal itu akan sangat membekas dan menggores hati kita. 

Dan dari situlah motivasi untuk tidak mau gagal muncul dan menguatkan diri kita. dengan kata lain, kegagalan memang akan sakit, namun ini adalah salah satu metode belajar terbaik. Karena kita tidak akan pernah lupa dengan pesan apa yang ingin disampaikan oleh kegagalan tersebut. Kalau masih mengejar perjalanan yang sempurna, lalu kapan kamu belajarnya? 

Selanjutnya, Chairil Tanjung juga memberi wejangan bahwa  kegagalan adalah suatu prosess belajar, jadi kalau kita gagal dalam suatu hal, disitu kita harus mencari tahu penyebab kita mengalami kegagalan.  simpel nya begini, semua orang pernah gagal karnena gagal merupakan hal yang wajar.  

Nah,  setelah itu kalo kita adalah orang yang berpikir atau  "waras" pasti kita akan menghindari semua kegagalan itu. tetapi gagal lagi, cari tahu lagi apa yang membuat kita gagal untuk kedua kalinya dan ternyata karena ada kegalalan yang belum kita hindari. maka hindari lagi kegagalan tersebut. dan ternyata kok gagal lagi, lalu muncul penyebab yang lain dan kita harus menghindarinya lagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun