Mohon tunggu...
Aditya Dwiki
Aditya Dwiki Mohon Tunggu... Konsultan - Pribadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Superman

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Di Stasiun MRT, Ada Wajah Otentik Indonesia

16 Juli 2019   08:44 Diperbarui: 16 Juli 2019   08:53 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sabtu pekan lalu (13/7/2019), Indonesia dibawa melaju semakin cepat. Dengan kereta MRT sebagai "transportasinya". Stasiun kereta MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, jadi catatan sejarah.

Dua Negarawan; Jokowi yang kini adalah Presiden RI sekaligus petahana Pilpres 2019 dan kompetitornya, Prabowo Subianto, bertemu di stasiun MRT Lebak Bulus. Saling berjabat tangan, berpelukan, berbincang & makan siang.

Itulah Indonesia. Bukan negara yang merawat perseteruan. Negara yang tidak menyukai pertikaian dan perpecahan. Indonesia bukan lahir untuk seperti itu.

Jokowi dan Prabowo membawa Indonesia di kereta MRT menuju bangsa yang disegani di dunia. Disegani sebab eratnya persatuan. Di stasiun kereta MRT Lebak Bulus, Indonesia makin kokoh. Makin kuat.

Semua sebab persatuan. Itu lebih penting dari kepentingan politik Pilpres 2019. Terbukti: persatuan masih jadi prioritas lajur kehidupan bangsa Indonesia. Sesuai sila ketiga Pancasila. Persatuan mampu meruntuhkan ego.

Di stasiun kereta MRT Lebak Bulus, hiruk pikuk Pilpres 2019 harus berakhir. Sudah tidak boleh ada lagi hujatan antar-pendukung capres. Tak boleh lagi terdengar caci maki dan debat kusir merasa yang paling benar. Semua berganti persatuan nasional.

Saling fitnah, lontaran kata-kata kasar, ejekan, yang terpelihara selama berlangsungnya sebelum dan sesudah Pilpres 2019 wajib hukumnya dilenyapkan. Toh, kedua kontestan capresnya sudah memiliki visi misi yang sama untuk kebaikan Indonesia.

Lantas apakah harus tetap ada polarisasi di level masyarakat dan pendukung? Cuma gara-gara pesta demokrasi yang seharusnya menggembirakan. Tapi malah menjadi ajang berbuat buruk.

Di stasiun MRT, Jokowi dan Prabowo sudah sepakat: persatuan Indonesia di atas segalanya. Yang ada hanya Garuda Pancasila, bukan cebong dan kampret. Yang ada adalah keteladanan Prabowo mengucapkan selamat atas kembali terpilihnya Jokowi pada Pilpres 2019.

Bersatu itu amat membanggakan. Kita jadi 'raksasa di dunia'. Bangsa yang aman dan damai. Bangsa yang ditakuti di dunia sebab kuatnya pertahanan Indonesia.

Kuncinya: persatuan nasional yang terawat. Jokowi dan Prabowo jelas memiliki prinsip yang sama mengenai itu semua. Di stasiun MRT, wajah otentik Indonesia hadir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun