Mohon tunggu...
Adrianus Jefri Lopes
Adrianus Jefri Lopes Mohon Tunggu... Petualangan -

Hanya Budaya yang dapat mempersatukan kita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Wanita Berbatik Itu Ibu Kosku

6 November 2017   00:49 Diperbarui: 6 November 2017   00:51 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Berpostur tinggi ramping bagaikan seorang Pramuniaga, terakhir bertemu waktu masih duduk di bangku sekolah, karna lama tak jumpa hingga 12 tahun  dan tidak sedikit pun perubahan yang terjadi pada dirinya.

Di seberang jalan ada gang kecil tempat aku tinggal sementara, saat berpapasan enggan ku sapa karna takut salah orang, dan wajar saja kami seperti tak saling kenal. Sepekan sudah berpapasan tekad untuk menyapa duluan pun tak terhentikan.

Saat yang tepat ketika dari hadapan wanita itu muncul, sentak saja aku anggukkan kepala sembari senyum, serentak dari arah berlawanan si pemilik indah bola mata itu pun tak tanggung-tanggung merespon Gestur yang aku sampaikan.

Ah...mungkin kebetulan saja ia reflex saat aku tegur tadi. Ucap suara hatiku.

Sambil lewati momen tanpa keluar suara itu, kami pun kembali seperti hari sebelumnya  bagaikan orang tak pernah kenal. Setelah sore menjelang malam selesai sudah aktifitas harianku dan beranjak kembai ke rumah seperti biasa pasti selalu berjumpa.

Jalan menuju gang dan mendekat kelihatan dari belakang si wanita berbaju batik yang juga baru pulang kerja, tak tanggung-tanggung aku bersuara say hello dan respon bagus dengan membalasnya.

Hey...!!! kamu baru pulang dari tempat kerja??? tanyaku.

Iya...!!! Kamu juga? Tanyanya, kamu sudah lama kerja disini?? Tambahnya.

Sambil merengguk aku pun layangkan tangan untuk bisa tau siapa nama gerangan, seolah kayak muda-mudi pada sinetron FTV. Dengan waktu yang sangat singkat kontak telfon genggam pun kami saling berbagi.

Malam yang semakin suntuk dan dingin pun tak segan menusuk poriku hingga mata pun tak enggan pejam aku pun coba layangkan Emo ucapan Good Night, eh...selang dua menit kemudian hanphone pun bergetar ada balasan dengan emo tak bisa lelap.

Nah..seperti angin surga yang datang tak diundang kali ini. Sapaan pertama tanda yang baik untuk buka obrolan malam ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun