Mohon tunggu...
Aryanda Prasetya
Aryanda Prasetya Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Blogger yang belum punya blog, mahasiswa pajak yang belum tahu ilmu pajak, dan orang beruntung yang merasa tidak beruntung. Intinya saya orang yang harus belajar banyak bersyukur :D

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Samsam The Bubbleman

8 Desember 2013   08:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:11 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13864664731844335783

[caption id="attachment_282547" align="aligncenter" width="286" caption="Docs. bubbleinc.co.uk"][/caption]

Kemarin tepatnya 7 Desember 2013 saya jalan-jalan santai ke salah satu mall yang ada di Jakarta (Orchid Garden Mall),ketika itu suasana Natal telah memenuhi lobi mall yang memang biasanya selalu berubah-ubah tergantung event apa yang sedang dilaksanakan. Terdapat sebuah panggung sederhana berukuran 10 x 5 meter di tengah-tengah mall tersebut, yang awalnya kosong (karena acara belum dimulai) sehingga saya mengabaikan saja panggung tersebut dan terus berkeliling mall, pada pukul 7 malam barulah terdengar sayup dari kejauhan sang MC membuka acara yang dipenuhi anak-anak dan orangtuanya, pada pukul 8 malam ketika berada di dekat panggung saya langsung tertarik dikarenakan ada sekitar 8 anak kecil yang sedang bermain games, mulai dari permainan mengoper benda-benda diiringi lagu Jingle Bell hingga cerdas cermat, yang pemenangnya akan diizinkan ikut masuk ke dalam bubble milik Samsam.

Awalnya saya bingung apa yang dimaksud MC “pemenang boleh masuk ke dalam bubble Samsam”, ternyata setelah pelombaan selesai, tepat pada pukul 9 malam, ada pertunjukan permainan gelembung ‘sabun’ yang dimainkan oleh Samsam ini yang jauh-jauh datang dari Inggris. Permainan yang sangat indah dan membuat semua anak kecil dan para orangtua terkagum-kagum dengan keahlian dan trik-trik Samsam memainkan gelembung ‘sabun’, mulai dari membuat gelembung di dalam gelembung ‘sabun’, meniupkan gelembung ‘sabun’ yang tidak dapat pecah walaupun sudah memantul berkali-kali, hingga akhirnya membuat gelembung ‘sabun’ yang sangat besar sampai mengurung badan anak kecil pemenang tadi di dalam gelembung tersebut.

Samsam yang berkebangsaan Inggris membuat saya bertanya-tanya, selama 24 tahun dia hanya bereksperimen dengan cairan yang dapat membuat gelembung sedemikian rupa, jadi pada pertama kali ia bermain-main dengan gelembung sabun dan mulai menekuni hal ini adalah pada waktu Samsam berumur 17 tahun, apa yang ada di pikiran Samsam yang berumur 17 tahun saat itu masih suka bermain gelembung sabun?. Jika saja pada saat itu ibunya melarang anak 17 tahun ini bermain-main dengan gelembung sabun, maka tidak akan ada bubbleologist yang dapat menghibur anak-anak di seluruh dunia dengan permainan gelembungnya yang menakjubkan, dan juga tidak akan ada pemecahan Guiness Book Record selama 9 kali dalam hal gelembung di dunia ini.

Jika saja dia dilahirkan di keluarga dengan pola pemikiran yang salah mengenai arti pendidikan sebenarnya mungkin ibunya saat melihat anak muda umur 17 tahun bermain-main gelembung sabun akan mengatakan “Samsam, udah gede kok masih maen sabun aja sih, belajar yang bener sono biar pinter terus masuk kerja di kantoran (seperti perkataan ibu-ibu di mana yahhh….:D)”. Ya dengan ketekunannya selama 24 tahun dalam hal gelembung ‘sabun’ Samsam telah berkeliling dunia, memecahkan Guiness World Record sebanyak 9 kali, dan juga mematahkan pernyataan ibu-ibu di atas.

Untuk menjadi sukses tidaklah harus selalu melalui pendidikan yang dipaksakan seperti yang berjalan selama ini, pendidikan seharusnya mendukung sepenuhnya pengembangan potensi diri seseorang, sungguh kasihan dunia ini jika Mariah Carey dipaksa ibunya untuk belajar yang rajin agar kerja kantoran, tidak akan ada pemegang rekor podium MotoGP sebanyak 178 kali jika saja Valentino Rossi dipaksa menjadi seorang musisi, sangat menyedihkan jika seorang jenius musik mungkin akan disebut bodoh oleh orang-orang hanya dikarenakan dia tidak bisa masuk IPA pada waktu SMA, sungguh miris pola pendidikan saat ini. Saya hanya dapat berharap akan adanya pola pemikiran akan pendidikan yang lebih baik nantinya.

- Terima kasih Samsam The Bubbleman yang telah membuat anak-anak di seluruh dunia tersenyum dan menemukan inner bubblenya -

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun