Mohon tunggu...
Achmad Tri
Achmad Tri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka hal-hal yang berbau komedi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Mahasiswa dalam Membantu Pembagian BLT di Desa Ciluluk

29 Juli 2021   20:45 Diperbarui: 29 Juli 2021   21:14 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah setahun lebih lamanya kita hidup berdampingan dengan virus Covid-19 ini. Sudah banyak yang terjadi di sekitar kita bahkan di dunia dan tak terasa pula mau tak mau, suka tak suka kita seakan dipaksa untuk hidup berdampingan dengan virus Covid-19 ini. 

Virus ini pertama kali ditemukan di China tepatnya di Wuhan. Indonesia sendiri pertama kali menginformasi kasus Covid-19 pada 2 Maret 2020 tepatnya dua orang Indonesia positif terpapar virus corona yaitu perempuan berusia 31 tahun dan ibu berusia 64 tahun.

Adanya virus ini memaksa pemerintah menerapkan berbagai macam kebijakan untuk menekan potensi penyebaran Covid-19 diantaranya PSBB yaitu Pembatasan Sosial Berskala Besar, PSBB pertama kali dilakukan oleh hampir seluruh kepala daerah dan wilayah seperti contoh Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur. 

Dan yang paling terbaru pemerintah menerapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM. 

Kedua langkah ini merupakan upaya nyata pemerintah dalam menekan lajur penyebaran virus yang kian merebak lebih cepat dan keterisian rumah sakit menjadi darurat. 

Penerapan ini sejatinya menjadi pro kontra dikalangan masyarakat contoh nyata yang menimbulkan polemik adalah pedagang yang merasa sangat terdampak oleh kebijakan ini karena mereka sangat kesulitan untuk beroprasi atau berjualan. 

Akan tetapi sejatinya setiap keputusan pasti mendapatkan respon dari berbagai macam kalangan dan semua berhak merespon dengan apa yang benar nyata terjadi dan dirasakan langsung oleh masyarakat.

Hampir semua sektor dilumpuhkan oleh virus ini dan memaksa kita semua untuk berusaha lebih menjaga kesehatan terutama dan pemerintah pun menerapkan kebijakan yaitu pemberian bansos BLT (Bantuan Langsung Tunai) terhadap setiap keluarga dengan nominal  Rp.300.000 bagi setiap keluarga yang terdampak pandemi ini. 

Pada kesempatan ini Universitas Pendidikan Indonesia menyelenggarakan kegiatan KKN -- Tematik dengan mengusung dua tema yaitu membangun desa melalui pendidikan dan membangun desa melalui ekonomi dalam implementasi MBKM pada masa pandemi Covid-19. Saya selaku salah satu mahasiswa yang mengikuti kegiatan KKN -- T ini berkesempatan membangun desa bersama beberapa rekan saya untuk membangun desa melalui pendidikan. Desa yang kami pilih yaitu desa Ciluluk Rt 02 Rw 09 yang berada di Kecamatan Cikancung Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat. 

Dalam kegiatan KKN - Tematik ini diantaranya saya berserta teman teman ikut membantu desa dalam menangani administrasi pembagian bansos BLT dengan menerapkan protokol kesehatan dengan baik dan serta mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa pandemi belum usai maka tetap menjalakan protokol kesehatan dengan baik ketika melakukan kegiatan diluar rumah dan menerapkan pola hidup sehat agar dapat terhindar dari virus Covid-19. 

Penulis berharap bahwa dengan adanya kegiatan KKN -- T di desa Ciluluk setidaknya dapat membantu masyarakat meskipun sedikit dan melalui kegiatan KKN -- T diharapkan dapat mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan serta menerapkan protokol kesehatan dengan baik agar pandemi ini dapat kita lalui dengan segera dan bersama-sama. #ingatpesanibu. 

Penulis : Achmad Tri Choeri Mukti

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun