Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Memaku Pohon Salah Satu Bentuk Eco-terorism?

3 Desember 2012   00:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:17 4068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_227213" align="aligncenter" width="420" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption] Sudah menjadi pemandangan yang jamak di lingkungan jita betapa pepohonan tak luput dari serangan benda asing yang menancap pada dirinya. Benda-benda yang sering menancap di pohon berupa paku, sekrup, kawat ataupun tali dipasang untuk tujuan-tujuan tertentu oleh manusia. Benda-benda tersebut sampai-sampai menyatu dan masuk ke dalam badan pohon. Dalam istilah umum, memasukkan benda-benda asing ke dalam pohon disebut Tree Spiking.

Bila kita tengk laman wikipedia Tree Spiking adalah memaku setangkai logam, paku atau material lain (seperti keramik) ke dalam batang pohon (Baca wikipedia : Tree Spiking). Namun, Tree Spiking memiliki tujuan khusus yaitu sebagai taktik yang tidak menyenangkan sehingga penebang akan khawatir terluka saat memotong, membelah dan memproses batang kayu. Lebih jauh, masuknya benda asing ke dalam kayu akan menurunkan nilai ekonomi kayu , menurunkan keberlangsungan produksi kayu bulat (logging) dalam jangka panjang. Di sisi lain, tindakan “spiking” justru akan mengurangi ancaman dari kehiidupan pepohonan.

Tindakan memaku pohon di luar negeri, merupak salah satu taktik sebuah gerakan yang dikenal dengan Eco-terorism. Menurut laman Wikipedia, definisi Eco-terorism masih diperdebatkan. Beberapa pengertian atau definisi yang tersaji pada laman Wikipedia antara lain :

“Eco-terrorism is a form of radical environmentalism that arose out of the same school of thought that brought about deep ecology,ecofeminism, social ecology, and bioregionalism.[13] Eco-terrorism is a controversial term”

“The FBI’s definition includes acts of violence against property, which makes most acts of sabotage fall in the realm of domestic terrorism, even if they are not designed to induce terror, which is the dictionary definition of terrorism.”

Tree spiking merupakan salah satu taktik yang digunakan oleh Eco-terorist dalam melancarkan aksi nya. Disampin itu, Eco-terorist juga melancarkan aksi pembakaran dengan sengaja (Arson) dan pengeboman (Bombing) untuk melakukan perlawanan pada pihak lain.

Taktik Tree Spiking umumnyaa digunakan oleh anggota EarthFirst pada tahun 1984. Aksi ini dimaksudkan untuk merusak chainsaw (mesin penebang kayu) dan peralatan penggergajian serta mengakibatkan luka serius pada logger (orang yang menebang atau menggergaji kayu). Hanya satu kasus yang menyebabkan luka serius dilaporkan secara luas.

Selain secara tidak langsung menjadi alat terror pada manusia. Dampak lain Tree Spiking yang lebih pasti adalah terganggunya kehidupan pohon. Penggunaan paku, sekrup atau baut dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada pohon jika tidak dipasang dengan benar. Bentangan Kabel dan tali-tali yang menggantung di cabang-cabang pohon sangat merusak akibatnya dapat merusak kulit kayu dan struktur pohon. Kerusakan lain pada kulit pada pohon, apakah oleh paku, sekrup atau baut adalah sebagai titik masuk potensial bagi infeksi penyakit dan bakteri. Tusukan-tusukan yang banyak akan menyebabkan kerusakan dalam bentuk Kompartementaslisasi. (Sumber disini)

Pohon yang banyak pakunya tentu ada yang bisa beradaptasi ada pula yang tidak. Sekurang-kurangnya pohon dengan banyak logam atau benda asing yang tertanam didalamnya akan mengurangi nilai ekonomi setelah dipanen. Dalam kehidupannya, pohon juga akan mengalami gangguan proses fisik dan biologis dalam tubuhnya karena gangguan benda asing yang ikut tertanam di dalamnya. Seperti, kompartementaslisasi akan mengganggu proses fisiologi tanaman dan mengurangi tekstur kayu pada pohon. Kekuatan kayu pun akan berkurang karena pohon mudah terinfeksi penyakit seperti jamur dan bakteri karena banyaknya pintu bagi hama dan penyakit pada kulit pohon. Padahal kulit kayu adalah tameng terluar dari batang pohon. Sedangkan batang adalah tempat yang sentral dan pertumbuhan pohon.

Tree Spiking juga digunakan secara luas oleh beberapa kalangan untuk mematikan pohon secara perlahan. Salah satu publikasi yang penulis temukan adalah tentang bagaimana mematikan pohon dengan paku tembaga. Paku tembaga (copper nail) yang dicampur dengan lumpur (mud) kemudian ditancapkan ke batang pohon pada kedalaman tertentu akan membuat pohon secara perlahan akan mati. (Baca : Will Copper Nails Kill Trees )

Dengan kerusakan yang ditimbulkan pada pohon akibat Tree Spiking, maka sangatlah mungkin, pohon-pohon yang banyak ditancap logam dan dijerat benda lain sangat mudah rusak. Dalam jangka panjang sangat mungkin pohon-pohon yang telah melemah akibat logam dan tali yang tertanam ditubuhnya akan mudah tumbang dan cepat mengalami kematian (Baca radar Bogor : Paku Picu Pohon Tumbang). Kematian pohon di ruang publik yang tidak segera ditangani akan membahayakan manusia yang beraktivitas di sekitarnya. [caption id="attachment_219444" align="aligncenter" width="375" caption="Paku yang menancap di salah satu pohon (Sumber http://onlineathens.com/images/033101/treespiking_2.jpg)"]

13544938491988389498
13544938491988389498
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun