Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Filosofi Hutan dari Pemburu Finlandia

27 Agustus 2015   10:33 Diperbarui: 27 Agustus 2015   10:33 1542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber foto : http://www.telegraph.co.uk/film/big-game/review/"][/caption]

Di pagi hari ia akan membawa kita apakah hutan itu sudah cocok.

Hutan adalah hakim yang keras

Hutan ini sudah cukup memberi

Kau hanya perlu memaknainya

Kau harus berjuang mati-matian untuk mencari mangsa

Kau takkan dapat sesuatu secara gratis

Orang yang bisa memasuki hutan adalah anak-anak, tapi orang yang bisa kembali disebut pria tangguh.

Kutipan kalimat tersebut muncul dari sebuah film action berjudul BIG GAME. Film yang dibintangi aktor papan atas Samuel L. Jackson yang berperan sebagai Presiden Amerika Serikat berlatar belakang hutan Finlandia yang sangat indah. Hutan pegunungan dengan bebatuan berbalut pohon-pohon khas hutan temperate (berdaun jarum) sungguh sangat memakau. Keindahan hutan pegunungan Finlandia  dengan sungai besar yang meliuk-liuk benar-benar ditampilkan sangat bagus dalam film ini.

Meskipun aksi konspirasi “orang dekat” Presiden AS yang akan membunuh pemimpin tertingginya sangat menarik, namun saya lebih tertarik bagaimana film ini menonjolkan tradisi orang Finlandia yang membentuk seseorang untuk diakui sebagai orang yang tangguh. Ketangguhan yang dibentuk  petualangan dan pengalaman hidup dari keras dan liarnya hutan.

Oskari (Onni Tommila), seorang anak pemburu hebat di sebuah perkampungan di Finlandia menjadi pusat cerita bagaimana orang Finlandia mendidik anak-nya menjadi laki-laki tanggauh. Taipo (Jorma Tommila), Ayah Oskari membuat sebuah “perayaan hebat” di hari ulang tahun anaknya ke-13 dengan melepasnya ke hutan selama 24 jam. Selama dilepas di hutan, Oskari diberi tugas untuk mendapatkan “buruan besar” seekor rusa dengan tanduk besar yang nantinya dibawa ke hadapan pemburu senior pada esok harinya. Mirip dengan foto yang terpampang didinding rumah pemburu yang mereka berdua lihat sebelum Oskari masuk ke dalam hutan menjalani “prosesi” menjadi pria tangguh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun