Untuk informasi saya sudah tidak pernah ke bengkel resmi dikarenakan pelayanan servis motor kurang memuaskan. Keluhan-keluhan dari konsumen kebanyakan tidak di dengar oleh bengkel resmi, hanya SOP servis rutin yang dilakukan. Mungkin karena dealer resmi kebanyakan konsumen sehingga pelayanan terburu-buru mengejar target selesai. Beralih saya ke bengkel-bengkel pinggir jalan yang saya rasa lebih mengerti dan mendengarkan konsumen dengan baik.
Kembali ke saran tukang bengkel saya, TURUN MESIN, satu yang terlintas "berapa biayanya?". menurut tukang bengkel saya berkisar Rp. 800.000 hingga Rp. 1.000.000 bila di bengkel pinggir jalan. Bila di bengkel resmi berkisar Rp. 1.500.000 hingga Rp. 2.000.000, dua kali lipat dari bengkel biasa.
Akhirnya setelah menimbang cukup lama, kurang lebih 2 bulan dengan keputusan bijaksana dan penuh dengan kalkulasi mendalam saya memutuskan untuk turun mesin di bengkel pinggir jalan.Â
Tukang bengkelnya jebolan dari bengkel resmi yang telah Drop Out alias resign. dan juga adik ipar dari teman sekantor saya. Motor pun menginap 3 hari di bengkel tersebut, sekalian saya pesan untuk diperbaiki kelistrikannya karena sudah berulang kali ganti aki tetap saja sering mati lampu sein dan starter otomatis.
Tiga hari kemudian motor sudah ready to go, tak diduga pengeluaran untuk turun mesin hanya Rp. 490.000, sungguh di luar perkiraan biayanya. Motor sudah tidak pengeluaran asap putih dan kelistrikan pun sudah mantap. Hanya saja montirnya berkata bahwa motor selama seminggu tida bisa dibuat boncengan dan dibebani barang-barang berat terlebih dahulu dan satu minggu kemudian kembali untuk setel klep motor.Â
Sudah hampir satu bulan saya memakai si Supra 125 ini dan belum ada permasalahan kembali. Alhamdulillah semua lancar
