Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Nyerah

14 Juni 2020   20:41 Diperbarui: 14 Juni 2020   20:35 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: PEXELS.com/Romain Kamin

Bila kau mengejekku

Akibat gila aku diamuk rindu

Kepada siapa hatiku berlabuh

Menyerahkan nasib

Bagi jasad yang mati kaku

Tidak kuburu bayang-bayang

Dunia hologram melayang-layang

Di kakiku air liur anjing jalang

Jiwaku dilempar ke tepi jurang

Sedetik lagi tuntas aku memandangmu sayang

Wahai yang selalu menggoda rindu

Ragaku tak kuat menampung gelombangmu

Punggungku patah memanggul sukmamu

Aku nyerah di pelukan rahimmu

Walau berulang kali bangkit demi jiwa yang satu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun