Biasanya kita akan kelimpungan sendiri manakala kuota habis atau sinyal internet mengalami gangguan.
Perilaku yang sebentar-sebentar buka HP dilihat anak-anak sebagai kewajaran. Mereka akan meniru perilaku orang dewasa itu.Â
Tidak heran, anak-anak yang sulit dipisahkan dari HP biasanya meniru perilaku orangtua yang tidak menyadari bahwa dirinya kecanduan internet.
Tiga kesalahan itu mari ditebus dan ditanggulangi dengan tiga perilaku berikut ini:
1. Menyepakati jam keluarga tanpa HP
Monggo dimusyawarahkan bersama anggota keluarga kapan setiap orang stop mengakses internet. Kalau perlu fasilitas wifi dimatikan pada jam-jam tertentu sesuai kesepakatan bersama.
Lalu ngapain setelah internet atau wifi mati? Ada "seribu" jenis kegiatan keluarga untuk mengisi jam tanpa HP dan internet. Makan malam bersama, mengaji bersama, membaca buku bersama, diskusi bersama atau sekadar ngobrol bareng---monggo-lah mana yang asyik dan sesuai "karakter" keluarga masing-masing.
Pokoknya, pada jam itu semua anggota keluarga sepakat, mengakses internet hukumnya "haram".
2. Menetapkan jadwal penggunaan internet
Apabila anggota keluarga terbiasa dengan perilaku tanpa internet pada jam-jam tertentu, mengatur jadwal penggunaan internet akan lebih mudah.
Durasi penggunaannya bisa dibatasi. Misalnya, dalam satu hari disepakati berapa jam akses internet dibuka. Menjelang tidur akses dimatikan. Regulasi dan mekanismenya dimusyawarahkan bersama.