Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ramuan Tradisional yang (Masih) Dipandang Sebelah Mata

28 April 2020   02:38 Diperbarui: 28 April 2020   02:39 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: jamu Jawa/kompas.com/DOK. BIRO KOMUNIKASI PUBLIK KEMENPAREKRAF

Kalau semua peninggalan, wejangan, anjuran, warisan kebudayaan yang dinilai kuno dan tradisional adalah mitos, mestinya kita harus konsisten. Mulai hari ini stop membuat sambal tradisional. Sambal adalah warisan kebudayaan "mitos" yang kita nikmati hingga hari ini.

Siapa masterpiece penemu hak cipta sambal? Bagaimana metode riset yang berhasil mempertemukan cabe, terasi, berambang, garam, gula dalam satu harmoni rasa? Di laboratorium manakah penemuan sambal pertama kali diujicoba?

Sudahlah, mari saling belajar dan bersikap rendah hati---juga kepada warisan nenek moyang kita sendiri.[]

Jagalan, 280420

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun