Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Raissa Kanaya Tolak Ikut UN dan Pendidikan yang Mengabdi pada Kompetensi

3 Maret 2020   21:21 Diperbarui: 4 Maret 2020   14:25 713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: KOMPAS.com/MARKUS MAKUR

Di tengah keramaian dan kepanikan sebagian masyarakat "menyambut" virus Corona, saya menerima kabar yang tak kalah mengejutkan. Kabar ini datang dari dunia pendidikan.

Adalah Raissa Kanaya, siswa SMA Eksperimental Salam Yogyakarta, menulis surat pernyataan tidak mengikuti Ujian Nasional (UN). Pak Toto Rahardjo menayangkan surat pernyataan tersebut di status Facebook-nya:

SURAT PERYATAAN TIDAK MENGIKUTI UJIAN NASIONAL PAKET C

Saya yang bertanda tangan di bawah:
Nama : Raissa Kanaya
TTL : Jakarta, 30 Desember 2001
Asal Sekolah : Sanggar Anak Alam
NISN : 0016352601

Menyatakan tidak mengikuti Ujian Nasional paket C pada tanggal 04-07 April 2020. Adapun alasan secara pribadi, saya merasa tidak perlu tanda kelulusan dari Negara untuk menguji kualitas pendidikan yang saya dapat dari sekolah. Alasan lainnya adalah esensi pendidikan terletak pada penerapan nilai-nilai di kehidupan sosial, bukan terletak pada tanda kelulusan berupa Ijazah.

Demikian surat pernyataan ini saya buat. Dengan segala hormat saya ucapkan terima kasih.

Rabu, 26 Februari 2020
Raissa Kanaya
Wali murid
(Citra Mega Sari)

Usai membaca sikap Raissa saya seperti mendapat durian runtuh. Kaget. Trenyuh. Kagum. Bangga. Semua campur aduk.

Ini anak menyatakan sikap dengan jelas, sekaligus menyampaikan kritik tajam. "Adapun alasan secara pribadi, saya merasa tidak perlu tanda kelulusan dari Negara untuk menguji kualitas pendidikan yang saya dapat dari sekolah," tulisnya.

Kalau memakai ungkapan yang blokosuto, pernyataan itu bisa berbunyi seperti ini: "Apa hak pemerintah menguji kualitas pendidikan yang saya terima. Nilai kualitas pendidikan tidak sekadar diwakili oleh deretan angka yang tertera di ijazah. Itu pun baru pencapaian prestasi pribadi. Prestasi yang sesungguhnya dibuktikan oleh apakah ilmu yang saya peroleh memberikan manfaat untuk kehidupan sosial di masyarakat ataukah tidak."

Tidak heran di akhir surat pernyataan, Raissa menegaskan, "Alasan lainnya adalah esensi pendidikan terletak pada penerapan nilai-nilai di kehidupan sosial, bukan terletak pada tanda kelulusan berupa Ijazah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun