Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

"Cuek Saja", Refleksi Kelas Menulis Kemah Literasi "DeDurian Park"

23 September 2019   18:29 Diperbarui: 23 September 2019   18:38 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Aditya Akbar Hakim

Bagaimana rasanya membangun pengalaman menulis dengan cara "diisolasi" di atas lereng bukit yang berhadapan langsung dengan gunung Anjasmoro?

Tentu akan menjadi pengalaman yang unik dan berkesan. Empat puluh peserta dari berbagai kota di Jawa Timur merasakan pengalaman tersebut selama dua hari, pada Sabtu dan Minggu (21-22/9/2019).

Kelas Menulis Kemah Literasi Angkatan I berlokasi di DeDurian Park Desa Segunung Kec. Wonosalam Kab. Jombang. Kawasan perbukitan ini sengaja didesan sebagai wahana wisata dan edukasi.

Suasananya nyaman. Udaranya dingin. Sepanjang mata melempar pandang, terhampar kawasan hutan di sepanjang lereng gunung Anjasmoro.

Peserta tidak tidur di kamar, melainkan di tenda yang telah disiapkan sebelumnya. Acara seperti ini boleh juga diberi tajuk Writing Camp.

Foto: Dok. DeDurian Park | Pembukaan Kelas Menulis Kampung Literasi Angkatan I. "Jangan tidur sebelum membaca. Jangan mati sebelum menulis!" kata Dr. Muhsin Kalida.
Foto: Dok. DeDurian Park | Pembukaan Kelas Menulis Kampung Literasi Angkatan I. "Jangan tidur sebelum membaca. Jangan mati sebelum menulis!" kata Dr. Muhsin Kalida.
Peserta ditantang untuk menulis dan menerbitkan buku selama dua hari. Hanya dua hari? Tentu saja bukan buku yang ditulis secara pribadi. Antologi tulisan menjadi pilihan yang disepakati bersama.

Yang menarik, setiap kelompok berdiskusi untuk memilih sebuah tema. Diskusi berlangsung cukup hangat di tengah hawa dingin malam hari.

"Awalnya agak susah memadukan ide dan gagasan. Namun hal ini bisa teratasi karena kita saling menerima dan menghargai pendapat orang lain," kata Mita, pelajar SMK dari Surabaya.

Setiap anggota kelompok lantas menulis artikel sesuai tema yang telah disepakati.

Mengalami kesulitan saat mengerjakan tulisan? Tenang saja. Beberapa mentor penulis siap  memandu peserta. Sebut saja, Teguh Wahyu Utomo, Aditya Akbar Hakim, Bambang Prakoso, dan saya sendiri.

Dr. Muhsin Kalida, dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan penggerak literasi, menyuntikkan motivasi kepada peserta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun