Mohon tunggu...
Achmad Nur
Achmad Nur Mohon Tunggu... Seniman - Ahmadnrmansyah

Manusia biasa, tetapi susah bangun. Suka memberi pesan whatsapp, "okey sampai sana aku whatsapp", sampai akhirnya "Tidak, saya sudah dijemput!."

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cepen | Kapan dan di Mana Kita Bisa Menciptakan Bahagia di Esok Hari?

5 Desember 2019   02:55 Diperbarui: 5 Desember 2019   02:58 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Hah maksudnya?.., kenapa Miee jadi takut menikah dan takut memmpunyai anak?" benggong Donbos mendengar perkataan Lademi Barusan.

"hmm.. begini Don, menikah itu salah satu hal yang masih menghantui dipikiranku, suatu hal yang masih aku ragukan, justru itu aku sangat mencintai anak kecil Don, maka aku khawatir  tidak mampu memenuhi hak-hak mereka secara utuh untuk menjadi manusia yang merdeka, aku takut memiliki pemahaman dan penerapan cinta yang salah, rasa memiliki yang justru memenjarakan jiwa-jiwa mereka, aku takut apa yang dirasakan adikku terulang dikehidupan anakku nanti." Seketika basah pipi Ledemi walupun saat itu musim kemarau.

Sejenak Donbos terdiam mendengar perkataan Lademie, asik berbincang, caf tempat mereka kencan sudah mau tutup, walaupun telah terjadi banjir dipipi seorang perempuan, tidak peduli pengusaha caf itu. Donbos dan Lademie pun membayar apa yang telah mereka pesan dan bergegas untuk pulang, ketika menuju pintu keluar caf, Donbos dan Lademie diberhentikan pelayan caf itu, rupanya pelayan cefe itu berkerja sebagai pendengar celoteh pengujung caf,perkejaan yang bahagia sia-sia bukan. Seketika pelayan caf itu berkata, "ganteng,cantik,maupun jelek,keluarga yang lengkap ataupun tidak, bahkan beragama maupun tidak, kamu pasti ingin hidup bahagia, saya yakin begitu, kata pelayan caf. Jangankan makhluk yang berakal, alam sekalipun ingin bahagia, yaitu dengan tidak dikotori tempatnya tumbuh, tidak ingin ditebang pohon-pohon nya, tidak dirusak apa yang dimilikinya. Siapa pun ingin bahagia karena bahagia adalah "tujuan" semua orang. Sebab itu, jika ada orang yang diberikan kecukupan untuk berbahagia dan dianugrahi kemampuan untuk memiliki semua keinginan tapi mereka tidak bahagia, mungkin karena mereka terlalu asyik mencari bahagia namun lupa kalau bahagia mempunyai pintu, dan kuncinya adalah banyak bersyukur. Sejenak Donbos dan Lademie terdiam dan tidak jadi pulang dan ingin tetap tinggal dicafe itu, sampai-sampai mau tidur dicafe itu. Namun pada akhirnya mereka berkerja dicafe itu sebagai pendengar celoteh pengunjung caf. Donbos dan Ledmie pun turut serta menciptakan kebahagiaan yang sia-sia.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun