Mohon tunggu...
Achmad Irfan
Achmad Irfan Mohon Tunggu... Administrasi - KAHMI (Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam)

Saya Suka membaca dan menulis tentang sosial,politik, Hukum, Ekonomi, Budaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Peran dan Loyalitas Guru Dalam Mencerdaskan Pemuda Sebagai Generasi Emas Harapan Bangsa

29 Oktober 2022   09:37 Diperbarui: 29 Oktober 2022   09:39 1109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemuda Indonesia dengan berbagai macam latar belakang suku, budaya, agama dan lingkungan alam yang berbeda-beda. Belum lagi banyaknya profesi yang ada seperti guru, tentara, dokter, polisi, PNS, bankers, advokat, notaris, arsitek, dan masih banyak ribuan  banyak profesi lainnya. Semua profesi tersebut tentunya tidak mudah di dapat, butuh proses pembelajaran kehidupan yang di mulai dari bangku sekolah. 

Peran Guru sebagai pengajar sekaligus sebagai orang tua di sekolah sangat penting, masa di sekolah adalah titik awal menuju kesuksesan. Peran guru bukan hanya sebatas mengajar, membentuk karakter siswa yang cerdas, kreatif, disiplin serta kritis terhadap kondisi yang ada. Guru mencurahkan segala pikiran dan jiwanya mengabdi kepada bangsa di bidang pendidikan, agar kelak timbul  manusia cerdas sebagai generasi emas harapan bangsa. 

Inovasi Guru dalam metode pembelajaran kepada siswa, juga sangat berpengaruh terhadap daya nalar siswa dalam memahami pelajaran yang di berikan oleh guru. Untuk mendidik anak dengan berbagai metode pembelajaran tidak mudah, butuh banyak  kesabaran dalam  menghadapai karakter siswa yang setiap hari bisa berubah-ubah. Loyalitas guru juga tanpa batas, masih banyak guru honorer dan guru swasta yang menerima  gaji di bawah UMR, bahkan untuk makan sehari-hari saja tidak cukup, apalagi yang sudah mempunyai keluarga dan anak tentunya beban kehidupan akan semakin berat. 

Di balik gaji  guru yang pas-pasan tersebut, pengabdiannya tidak pernah surut  bahkan pahlawan tanpa tanda jasa tersebut selalu berusaha agar siswa mendapatkan ilmu dan bisa mengaplikasikannya sebagai bekal di masa depan. Proses belajar siswa dari SD, SMP, sampai SMA bisa menghaniskan waktu 12 tahun, dalam kurun waktu tersebut diharapkan siswa dapat memahami beberapa pelajaran yang paling dikuasainya, sehingga pada saat memasuki perguruan tinggi tidak salah dalam mengambil jurusan. 

Dengan adanya tugas  atau pekerjaan rumah (PR), siswa juga belajar jadi pemimpin yaitu menyelesaikan tugas PR dengan tepat waktu dengan hasil nilai yang maksimal. Setelah lulus SMA, pemuda menatap bangku perkuliahan di Universitas, pada tahap ini pemuda mulai ditanamkan kemandirian dalam belajar, berpikir kritis, belajar memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada, termasuk tentang keilmuan, dalam masa ini pemuda atau mahasiswa mengabdikan diri terjun langsung ke masyarakat, misalnya melalui kegiatan sosial bersama seperti kerja bakti bersama, bedah desa bersama, dan siskamling bersama, memajukan UMKM bersama dan kegiatan lainnya. 

Ketika pemuda sudah bekerja baik yang setelah lulus kuliah atau setelah lulus SMA, prioritas pemuda sebagain besar yang belum menikah adalah membahagikan orang tua dan keluarga serta menabung untuk biaya pernikahan. Peranan dan Loyalitas guru kepada pemuda akan terus membekas sepanjang masa, dengan berbagai macam profesi pemuda. Kesuksesan pemuda tidak luput dari jasa dan pengabdian guru dan dosen, mereka merupakan pahlawan pendidikan yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat dengan sepenuh hati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun